medcom.id, Jakarta: Seluruh pedagang di kios Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan Jakarta Utara telah memindahkan lapaknya. Namun, tidak untuk Saefudin, 35, pedagang masker.
Sejak dini hari, Saefudin sudah berada di sekitar kawasan revitalisasi Wisata Bahari ini. Di tangan kirinya, dagangan berupa masker, kain ikat kepala, dan handuk kecil terus ia bawa.
"Lumayan di penggusuran seperti ini pasti banyak debu," kata Safudin kepada Metrotvnews.com, Senin (11/4/2016)
Pria asal Banjaran, Jawa Barat ini mengetahui penggusuran dari pemberitaan di media. Petugas dan warga yang lupa membawa penutup wajah jadi target.
Saefudin berdagang masker, kain, dan handuk kecil di area penggusuran/Ilham Wibowo
Selembar kain bercorak batik ia jual Rp20 ribu. Harga sama sekali tak dinaikkan. Ia hanya mau mendapatkan sedikit rezeki dan dagangannya cepat habis.
"Sudah laku 20 kain. Tadi yang beli petugas. Warga yang nonton juga ada," paparnya.
Penggusuran di kawasan tersebut saat ini masih berlangsung. Sebanyak 11 alat berat tengah meratakan ratusan kios yang sebelumnya digunakan pedagang di Pasar Ikan Luar Batang.
Ribuan aparat gabungan mengamankan kelangsungan penggusuran tersebut. Nampak pula ratusan petugas Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara bersiap mengumpulkan puing-puing reruntuhan.
Berdasarkan data umum dari Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara disebutkan di lingkungan RW 04 Kelurahan Penjaringan dihuni sebanyak 4.929 jiwa dengan 1.728 Kk dan 893 bangunan. Setelah didata kembali didapatkan ada 396 Kk yang tersebar di zona 1 (RT 011/04) 136 KK, zona 2 (RT 001 & 012/04) 202 KK dan zona 3 (RT 002/04 & RT 07/01) 58 KK .
Kemudian, 596 bangunan rumah dan 347 kios PD Pasar Ikan, 69 kios diantaranya berubah fungsi menjadi hunian. Para pedagang yang terdata memiliki kios tersebut akan direlokasi ke sejumlah pasar yang ada di wilayah Penjaringan sehingga mereka bisa menjalankan usahanya lagi.
medcom.id, Jakarta: Seluruh pedagang di kios Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan Jakarta Utara telah memindahkan lapaknya. Namun, tidak untuk Saefudin, 35, pedagang masker.
Sejak dini hari, Saefudin sudah berada di sekitar kawasan revitalisasi Wisata Bahari ini. Di tangan kirinya, dagangan berupa masker, kain ikat kepala, dan handuk kecil terus ia bawa.
"Lumayan di penggusuran seperti ini pasti banyak debu," kata Safudin kepada
Metrotvnews.com, Senin (11/4/2016)
Pria asal Banjaran, Jawa Barat ini mengetahui penggusuran dari pemberitaan di media. Petugas dan warga yang lupa membawa penutup wajah jadi target.
.jpg)
Saefudin berdagang masker, kain, dan handuk kecil di area penggusuran/Ilham Wibowo
Selembar kain bercorak batik ia jual Rp20 ribu. Harga sama sekali tak dinaikkan. Ia hanya mau mendapatkan sedikit rezeki dan dagangannya cepat habis.
"Sudah laku 20 kain. Tadi yang beli petugas. Warga yang nonton juga ada," paparnya.
Penggusuran di kawasan tersebut saat ini masih berlangsung. Sebanyak 11 alat berat tengah meratakan ratusan kios yang sebelumnya digunakan pedagang di Pasar Ikan Luar Batang.
Ribuan aparat gabungan mengamankan kelangsungan penggusuran tersebut. Nampak pula ratusan petugas Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara bersiap mengumpulkan puing-puing reruntuhan.
Berdasarkan data umum dari Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara disebutkan di lingkungan RW 04 Kelurahan Penjaringan dihuni sebanyak 4.929 jiwa dengan 1.728 Kk dan 893 bangunan. Setelah didata kembali didapatkan ada 396 Kk yang tersebar di zona 1 (RT 011/04) 136 KK, zona 2 (RT 001 & 012/04) 202 KK dan zona 3 (RT 002/04 & RT 07/01) 58 KK .
Kemudian, 596 bangunan rumah dan 347 kios PD Pasar Ikan, 69 kios diantaranya berubah fungsi menjadi hunian. Para pedagang yang terdata memiliki kios tersebut akan direlokasi ke sejumlah pasar yang ada di wilayah Penjaringan sehingga mereka bisa menjalankan usahanya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
