medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengancam akan melaporkan warga Bekasi yang berusaha mengadangi truk sampah DKI yang ingin membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Ahok menyebut warga pengadang truk sebagai preman yang harus dipenjara.
Menurut Ahok, tindakan tersebut sudah terindikasi premanisme. Ahok berencana menggugat warga yang berani merintangi truk sampah DKI.
"Kalau kamu mengadangi berarti kamu preman, minta jatah uang. Kita sudah lapor polisi. Negara enggak boleh kalah sama preman," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).
Warga mengadang truk samapah DKI yang menuju TPST Bantargebang. Foto:MI/Barry Fatahilah
Warga mengadang truk karena sampah yang dibawa kelebihan muatan dan menimbulkan bau tak sedap. Dalam perjanjian, DKI hanya mengirim 2 ribu ton sampah per hari, namun kenyataannya timbangan menunjukkan sampah DKI 6 ribu ton per hari.
Ahok heran dengan penolakan warga soal kelebihan muatan. Sebab, tanah TPST Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam perjanjian, pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya (GTJ) berjanji membuat mesin pengelola sampah yang dapat mengurangi sampah. Namun hingga kini PT GTJ tidak membangun mesin tersebut hingga wanprestasi.
"Gila saja setahun (PT GTJ) bikin 2 perusahaan tanpa pengetahuan kita. Kita bayar Rp400 miliar sampah cuma ditumpuk dan sekarang kamu nahan kita enggak oleh masuk, ini tanah siapa?" kata Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengancam akan melaporkan warga Bekasi yang berusaha mengadangi truk sampah DKI yang ingin membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Ahok menyebut warga pengadang truk sebagai preman yang harus dipenjara.
Menurut Ahok, tindakan tersebut sudah terindikasi premanisme. Ahok berencana menggugat warga yang berani merintangi truk sampah DKI.
"Kalau kamu mengadangi berarti kamu preman, minta jatah uang. Kita sudah lapor polisi. Negara enggak boleh kalah sama preman," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2016).
Warga mengadang truk samapah DKI yang menuju TPST Bantargebang. Foto:MI/Barry Fatahilah
Warga mengadang truk karena sampah yang dibawa kelebihan muatan dan menimbulkan bau tak sedap. Dalam perjanjian, DKI hanya mengirim 2 ribu ton sampah per hari, namun kenyataannya timbangan menunjukkan sampah DKI 6 ribu ton per hari.
Ahok heran dengan penolakan warga soal kelebihan muatan. Sebab, tanah TPST Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam perjanjian, pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya (GTJ) berjanji membuat mesin pengelola sampah yang dapat mengurangi sampah. Namun hingga kini PT GTJ tidak membangun mesin tersebut hingga wanprestasi.
"Gila saja setahun (PT GTJ) bikin 2 perusahaan tanpa pengetahuan kita. Kita bayar Rp400 miliar sampah cuma ditumpuk dan sekarang kamu nahan kita enggak oleh masuk, ini tanah siapa?" kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
