medcom.id, Jakarta: Tarif parkir kawasan olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, terbilang mahal. Faktanya, tarif parkir di GBK memang lebih tinggi dibanding tempat parkir di sejumlah fasilitas umum milik DKI.
Metrotvnews.com mencoba membandingkan tarif parkir kawasan GBK dengan Monumen Nasional (Monas). Pengelolaan perparkiran di Monas seluruhnya ditangani Pemerintah DKI melalui unit pengelola perparkiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI.
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 179 Tahun 2013 tentang tarif jasa pelayanan pelataran parkir, pengunjung Monas yang menggunakan kendaraan roda empat akan dikenakan tarif sebesar Rp4.000 untuk satu jam pertama dan Rp3.000 untuk satu jam berikutnya. Tarif parkir sepeda motor Rp2.000 untuk satu jam pertama dan Rp1.500 untuk satu jam berikutnya.
Berbeda dengan Monas yang digarap pemerintah, pengelolaan parkir di GBK dilakukan pihak swasta melalui PT ProVices Indonesia. Tarifnya pun tercantum lebih tinggi. Untuk sepeda motor pengunjung dikenakan biaya Rp5.000 diawal yang berlaku selama tiga jam pertama saat memasuki kawasan GBK.
Heru, staf perparkiran di GBK, menjelaskan, tarif yang berlaku itu berdasarkan kesepakatan sewa lahan dengan pihak pengelolaan GBK. Perusahaan yang baru beroprasi pada Januari 2016 ini pun mengelola seluruh kawasan olahraga di GBK.
"Parkir motor Rp5.000, saya rasa masih wajar ya sama seperti Pergub. Itu juga sudah menjadi kesepakatan yang dilakukan perusahaan sebelumya dengan pihak GBK. Kami pemenang tender dan saat ini hanya melanjutkan," ujar Heru kepada Metrotvnews.com, Kamis (18/2/2016).
Tarif parkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat. Foto: MTVN/Ilham Wibowo
Belakangan, GBK jadi sorotan. Bukan lantaran ada penambahan fasilitas, tapi karena naiknya tarif parkir di kawasan GBK. Tak hanya itu, tarif bahkan diberlakukan buat pengunjung yang sekadar melintas.
Karno, 27, pengunjung GBK, mengeluhkan mahalnya tarif di GBK. Tarif di GBK, lanjut dia, bahkan lebih mahal daripada tarif di mal. Mencekik.
Karno menyebut, tarif mahal bukan hanya lantaran diberlakukan pengelola. Tapi, juga juru parkir yang juga memainkan peran di GBK.
(Baca juga: Tarif Parkir GBK Mencekik)
Karno kaget, dia harus merogoh kocek lebih banyak buat sekali parkir. Padahal, dia berada di kawasan olahraga tak lebih dari satu jam.
"Saya harus bayar Rp5 ribu lagi buat juru parkir. Total Rp10 ribu. Padahal, enggak sampai satu jam," ucap Karno.
Samsudin pun mengalami pengalaman serupa seperti Karno. Pria 47 tahun yang berprofesi sebagai driver Go-Jek itu mengatakan, tarif parkir di GBK keterlaluan. Sebagai pengendara ojek, Samsudin hanya melintas ke kawasan tersebut buat menjemput penumpang.
Apa daya, pengelola parkir GBK menerapkan pola serupa. Samsudin wajib bayar parkir Rp5 ribu buat masuk kawasan itu. "Padahal enggak sampai lima menit," sebut dia.
medcom.id, Jakarta: Tarif parkir kawasan olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, terbilang mahal. Faktanya, tarif parkir di GBK memang lebih tinggi dibanding tempat parkir di sejumlah fasilitas umum milik DKI.
Metrotvnews.com mencoba membandingkan tarif parkir kawasan GBK dengan Monumen Nasional (Monas). Pengelolaan perparkiran di Monas seluruhnya ditangani Pemerintah DKI melalui unit pengelola perparkiran Dinas Perhubungan Provinsi DKI.
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 179 Tahun 2013 tentang tarif jasa pelayanan pelataran parkir, pengunjung Monas yang menggunakan kendaraan roda empat akan dikenakan tarif sebesar Rp4.000 untuk satu jam pertama dan Rp3.000 untuk satu jam berikutnya. Tarif parkir sepeda motor Rp2.000 untuk satu jam pertama dan Rp1.500 untuk satu jam berikutnya.
Berbeda dengan Monas yang digarap pemerintah, pengelolaan parkir di GBK dilakukan pihak swasta melalui PT ProVices Indonesia. Tarifnya pun tercantum lebih tinggi. Untuk sepeda motor pengunjung dikenakan biaya Rp5.000 diawal yang berlaku selama tiga jam pertama saat memasuki kawasan GBK.
Heru, staf perparkiran di GBK, menjelaskan, tarif yang berlaku itu berdasarkan kesepakatan sewa lahan dengan pihak pengelolaan GBK. Perusahaan yang baru beroprasi pada Januari 2016 ini pun mengelola seluruh kawasan olahraga di GBK.
"Parkir motor Rp5.000, saya rasa masih wajar ya sama seperti Pergub. Itu juga sudah menjadi kesepakatan yang dilakukan perusahaan sebelumya dengan pihak GBK. Kami pemenang tender dan saat ini hanya melanjutkan," ujar Heru kepada
Metrotvnews.com, Kamis (18/2/2016).
Tarif parkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat. Foto: MTVN/Ilham Wibowo
Belakangan, GBK jadi sorotan. Bukan lantaran ada penambahan fasilitas, tapi karena naiknya tarif parkir di kawasan GBK. Tak hanya itu, tarif bahkan diberlakukan buat pengunjung yang sekadar melintas.
Karno, 27, pengunjung GBK, mengeluhkan mahalnya tarif di GBK. Tarif di GBK, lanjut dia, bahkan lebih mahal daripada tarif di mal. Mencekik.
Karno menyebut, tarif mahal bukan hanya lantaran diberlakukan pengelola. Tapi, juga juru parkir yang juga memainkan peran di GBK.
(
Baca juga: Tarif Parkir GBK Mencekik)
Karno kaget, dia harus merogoh kocek lebih banyak buat sekali parkir. Padahal, dia berada di kawasan olahraga tak lebih dari satu jam.
"Saya harus bayar Rp5 ribu lagi buat juru parkir. Total Rp10 ribu. Padahal, enggak sampai satu jam," ucap Karno.
Samsudin pun mengalami pengalaman serupa seperti Karno. Pria 47 tahun yang berprofesi sebagai driver Go-Jek itu mengatakan, tarif parkir di GBK keterlaluan. Sebagai pengendara ojek, Samsudin hanya melintas ke kawasan tersebut buat menjemput penumpang.
Apa daya, pengelola parkir GBK menerapkan pola serupa. Samsudin wajib bayar parkir Rp5 ribu buat masuk kawasan itu. "Padahal enggak sampai lima menit," sebut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)
