medcom.id, Bekasi: 194 bayi usia di bawah lima tahun di Bekasi menderita gizi buruk. Lima di antaranya meninggal dunia.
"Jumlah itu terhitung sejak 2015 hingga saat ini," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Pusporini, di Bekasi, Selasa (2/2/2016).
Namun, menurut Pusporini, pasien yang meninggal juga menderita penyakit lain. Ia mengatakan, mayoritas penderita gizi buruk karena pola asuh yang salah dari orangtua, misalnya mempercayakan anak diasuh asisten rumah tangga.
Penyebab bayi menderita gizi buruk ada dua, yakni karena ada infeksi penyakit serta ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga minim.
Pasien gizi buruk di Bekasi tersebar di Kecamatan Jatiasih sebanyak 27 pasien, Jatisampurna 20 pasien, Bekasi Utara 15 pasien, Jatibening 12 pasien, serta Jatiwarna dan Bantargebang masing-masing 11 pasien.
"Sisanya terbagi di beberapa kecamatan yang lain," kata Pusporini.
Pusporini memastikan petugas Dinas Kesehatan Kota Bekasi terus mengawasi pertumbuhan balita melalui sejumlah kegiatan posyandu. "bila ada yang terdeteksi gizi buruk, kami segera menyalurkan makan tambahan," katanya. (Antara)
medcom.id, Bekasi: 194 bayi usia di bawah lima tahun di Bekasi menderita gizi buruk. Lima di antaranya meninggal dunia.
"Jumlah itu terhitung sejak 2015 hingga saat ini," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Pusporini, di Bekasi, Selasa (2/2/2016).
Namun, menurut Pusporini, pasien yang meninggal juga menderita penyakit lain. Ia mengatakan, mayoritas penderita gizi buruk karena pola asuh yang salah dari orangtua, misalnya mempercayakan anak diasuh asisten rumah tangga.
Penyebab bayi menderita gizi buruk ada dua, yakni karena ada infeksi penyakit serta ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga minim.
Pasien gizi buruk di Bekasi tersebar di Kecamatan Jatiasih sebanyak 27 pasien, Jatisampurna 20 pasien, Bekasi Utara 15 pasien, Jatibening 12 pasien, serta Jatiwarna dan Bantargebang masing-masing 11 pasien.
"Sisanya terbagi di beberapa kecamatan yang lain," kata Pusporini.
Pusporini memastikan petugas Dinas Kesehatan Kota Bekasi terus mengawasi pertumbuhan balita melalui sejumlah kegiatan posyandu. "bila ada yang terdeteksi gizi buruk, kami segera menyalurkan makan tambahan," katanya.
(Antara) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
