medcom.id, Jakarta: Aksi kekerasan yang dilakukan anggota DPR Ivan Haz terhadap pembantunya terekam kamera pengintai (CCTV). Berdasarkan keterangan saksi ahli dan kesimpulan Reskrimum Polda Metro Jaya, anak politikus Hamzah Haz itu melakukan pemukulan.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, istri Ivan Haz mengakui sosok pria di dalam rekaman adalah suaminya. Tetapi, istri Ivan Haz membantah suaminya memukul pembantu, melainkan hanya mendorong.
Namun, saksi ahli mengatakan, perlakuan yang dilakukan Ivan Haz adalah penganiayaan. Polisi berpendapat, aksi yang tergambar dalam rekaman adalah pemukulan.
"Menurut saksi ahli pemukulan, keterangan yang bersangkutan (istri Ivan) terbantahkan. Secara kasat mata itu bukan di dorong, tapi pemukulan. Seperti ditinju. Tapi saksi ahli nanti yang akan menjelaskan," kata Krishna kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (2/12/2015).
Krishna tidak masalahkan bantahan yang dilayangkan istri Ivan. Polisi punya alat bukti yang kuat atas kasus itu.
"Kami hanya minta kooperatif. Boleh saja tersangka tidak jujur, tapi kalau saksi wajib jujur. Kalau saksi tidak jujur akan kami berikan pertimbangan," kata Krishna.
Krishna mengatakan, pihaknya masih menunggu izin dari presiden untuk melakukan pemanggilan kapad Ivan Haz. "Kami punya alat bukti kuat yang membuktikan adanya KDRT terhadap korban. Kami sedang menunggu proses izin presiden, sampai di gelar di Bareskrim. Sekarang dalam proses penandatanganan bapak Kapolri untuk meminta kepada presiden," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Aksi kekerasan yang dilakukan anggota DPR Ivan Haz terhadap pembantunya terekam kamera pengintai (CCTV). Berdasarkan keterangan saksi ahli dan kesimpulan Reskrimum Polda Metro Jaya, anak politikus Hamzah Haz itu melakukan pemukulan.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, istri Ivan Haz mengakui sosok pria di dalam rekaman adalah suaminya. Tetapi, istri Ivan Haz membantah suaminya memukul pembantu, melainkan hanya mendorong.
Namun, saksi ahli mengatakan, perlakuan yang dilakukan Ivan Haz adalah penganiayaan. Polisi berpendapat, aksi yang tergambar dalam rekaman adalah pemukulan.
"Menurut saksi ahli pemukulan, keterangan yang bersangkutan (istri Ivan) terbantahkan. Secara kasat mata itu bukan di dorong, tapi pemukulan. Seperti ditinju. Tapi saksi ahli nanti yang akan menjelaskan," kata Krishna kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (2/12/2015).
Krishna tidak masalahkan bantahan yang dilayangkan istri Ivan. Polisi punya alat bukti yang kuat atas kasus itu.
"Kami hanya minta kooperatif. Boleh saja tersangka tidak jujur, tapi kalau saksi wajib jujur. Kalau saksi tidak jujur akan kami berikan pertimbangan," kata Krishna.
Krishna mengatakan, pihaknya masih menunggu izin dari presiden untuk melakukan pemanggilan kapad Ivan Haz. "Kami punya alat bukti kuat yang membuktikan adanya KDRT terhadap korban. Kami sedang menunggu proses izin presiden, sampai di gelar di Bareskrim. Sekarang dalam proses penandatanganan bapak Kapolri untuk meminta kepada presiden," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
