Jakarta: PD Pasar Jaya masih memohon kepada Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung agar mau menyewakan lahannya di Tanah Abang sebagai tempat penampungan sementara pedagang Pasar Blok G. Permintaan lahan penampung sudah disampaikan sebelum Pasar Blok G dirobohkan.
"Kita perlu percepatan mendapatkan lahan 3000 meter. Ini PR dari 2015-2016," kata Dirut PD Pasar Jaya Arif Nasruddin di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis 4 Januari 2018.
Kata Arief, PD Pasar Jaya dikejar waktu untuk penyediaan lahan tersebut. Bila lahan sudah tersedia, diperkirakan tempat penampungan sementara akan selesai satu sampai dua bulan ke depan.
Sebelumnya, ada tiga opsi lahan yang dipersiapkan untuk tempat penampungan sementara pedagang. Lahan milik PT KAI, Sarana Jaya dan lahan milik Haji Lulung.
Namun, dua lahan pertama terkendala. lahan milik PT KAI sudah terlebih dahulu disewakan ke perusahaan lain. Sementara, lahan milik sarana jaya luasnya tak mencukupi hanya berkisar 1500 meter persegi dan berada di tengah pemukiman penduduk.
"Satu lagi lahannya yang miliknya Pak Haji Lulung. Nah itu yang saya lagi bermohon-mohon, gini kan itu dari sisi bisnis jangan sampe itu nanti dipolitisir," ujar Sandi.
Jakarta: PD Pasar Jaya masih memohon kepada Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung agar mau menyewakan lahannya di Tanah Abang sebagai tempat penampungan sementara pedagang Pasar Blok G. Permintaan lahan penampung sudah disampaikan sebelum Pasar Blok G dirobohkan.
"Kita perlu percepatan mendapatkan lahan 3000 meter. Ini PR dari 2015-2016," kata Dirut PD Pasar Jaya Arif Nasruddin di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis 4 Januari 2018.
Kata Arief, PD Pasar Jaya dikejar waktu untuk penyediaan lahan tersebut. Bila lahan sudah tersedia, diperkirakan tempat penampungan sementara akan selesai satu sampai dua bulan ke depan.
Sebelumnya, ada tiga opsi lahan yang dipersiapkan untuk tempat penampungan sementara pedagang. Lahan milik PT KAI, Sarana Jaya dan lahan milik Haji Lulung.
Namun, dua lahan pertama terkendala. lahan milik PT KAI sudah terlebih dahulu disewakan ke perusahaan lain. Sementara, lahan milik sarana jaya luasnya tak mencukupi hanya berkisar 1500 meter persegi dan berada di tengah pemukiman penduduk.
"Satu lagi lahannya yang miliknya Pak Haji Lulung. Nah itu yang saya lagi bermohon-mohon, gini kan itu dari sisi bisnis jangan sampe itu nanti dipolitisir," ujar Sandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
