Jakarta: Polda Metro Jaya akan mengedepankan tilang berbasis sistem elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE). Mulai digencarkannya E-TLE mendapat respons beragam dari masyarakat.
Sejumlah masyarakat menilai tilang manual lebih efektif. Walau tilang elektronik lebih objektif, keakuratan sistem ini masih belum dipercaya warga 100 persen.
"Dari segi efektivitas cukup efektif ya, cuman yang jelas keakuratan ya, ketika melihat suatu kejadian itu apakah benar-benar kan harus di cek plat nomor dan sebagainya nah itu yang harus dicek kembali ketelitiannya." ujar Joko, salah satu warga, dikutip dari Newsline di Metro TV, Selasa, 7 Februari 2023.
Rohma, warga lain, menilai tilang manual dibanding sistem tilang elektronik. Menurut Rohma, kehadiran polisi di jalanan membuat pengendara lebih tertib. Selain itu, dia menilai fungsi edukasi polisi juga tak kalah penting.
"Kalau ada orang melanggar, enggak pakai helm atau apa lah, pasti dicegat dulu sama polisi. Enggak langsung ditilang, pasti diperingatkan dulu," ujar Rohma.
Sementara itu, sebagian warga mendukung E-TLE karena beberapa alasan. Salah satunya, penegakan hukum di jalanan menjadi lebih objektif. Tak ada lagi 'campur tangan' manusia yang bisa disalahgunakan dan menekan tingkat human error.
"Petugas itu menentukan dan mengambil keputusan pada saat menilang kan kadang bisa subjektif ya. Kalau tilang elektronik itu lebih objektif," ujar Nasucha selaku warga.
Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan tilang elektronik mulai berlaku. Baik yang statis maupun yang mobile.
Korlantas Polri menggelar Operasi Keselamatan 2023 sepanjang 7-20 Februari 2023. Polisi membidik pengendara yang tidak tertib lalu lintas sebagai target utama. (Natania Rizky)
Jakarta: Polda Metro Jaya akan mengedepankan tilang berbasis sistem elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (
E-TLE). Mulai digencarkannya
E-TLE mendapat respons beragam dari masyarakat.
Sejumlah masyarakat menilai tilang manual lebih efektif. Walau tilang elektronik lebih objektif, keakuratan sistem ini masih belum dipercaya warga 100 persen.
"Dari segi efektivitas cukup efektif ya, cuman yang jelas keakuratan ya, ketika melihat suatu kejadian itu apakah benar-benar kan harus di cek plat nomor dan sebagainya nah itu yang harus dicek kembali ketelitiannya." ujar Joko, salah satu warga, dikutip dari Newsline di Metro TV, Selasa, 7 Februari 2023.
Rohma, warga lain, menilai tilang manual dibanding sistem tilang elektronik. Menurut Rohma, kehadiran polisi di jalanan membuat pengendara lebih tertib. Selain itu, dia menilai fungsi edukasi polisi juga tak kalah penting.
"Kalau ada orang melanggar, enggak pakai helm atau apa lah, pasti dicegat dulu sama polisi. Enggak langsung ditilang, pasti diperingatkan dulu," ujar Rohma.
Sementara itu, sebagian warga mendukung
E-TLE karena beberapa alasan. Salah satunya, penegakan hukum di jalanan menjadi lebih objektif. Tak ada lagi 'campur tangan' manusia yang bisa disalahgunakan dan menekan tingkat
human error.
"Petugas itu menentukan dan mengambil keputusan pada saat menilang kan kadang bisa subjektif ya. Kalau tilang elektronik itu lebih objektif," ujar Nasucha selaku warga.
Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan tilang elektronik mulai berlaku. Baik yang statis maupun yang mobile.
Korlantas Polri menggelar Operasi Keselamatan 2023 sepanjang 7-20 Februari 2023. Polisi membidik pengendara yang tidak tertib lalu lintas sebagai target utama.
(Natania Rizky) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
