medcom.id, Jakarta: Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama meminta pengembang kawasan Pantai Indah Kampuk (PIK) mengatasi masalah pencemaran air yang terjadi di wilayah itu. Ahok juga meminta Perusahaan Air Minum (PAM) mengembangkan sistem pengelolaan air reverse osmosis (R0) di PIK.
Ahok mengatakan, pengembang berjanji memperbaiki sistem pengolahan air. Jika masih tidak bisa, perbaikan diserahkan ke PT Palyja.
"Kami sudah lapor ke Palyja, mereka akan perbaiki, tapi ternyata Palyja tidak bisa masuk. Swasta (pengembang) janji akan perbaiki. Kalau tidak keweanngan PAM di sana kita perbesar, kami akan masuk sendiri tahun depan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).
Ahok mengakui, kebutuhan air bersih di jakarta tidak akan terpenuhi jika tidak memiliki sistem pengolahan air limbah. "Kami perintahkan PAM Jaya untuk analisa. Air untuk Jakarta tidak akan pernah cukup kalau tidak memiliki pengolahan air limbah. Sumber air dari Jatiluhur juga terbatas," ujar Ahok.
Seperti diketahui, restoran di PIK belakangan mengeluhkan air konsumsi yang disalurkan dari pihak pengembang tercemar. Indikasi pencemaran yang mereka keluhkan antara lain berwarna dan beraroma tidak sedap.
Restoran diwilayah itu sudah memberikan pemberitahuan kepada pelanggan dengan menempel informasi di depan restoran mereka. Mereka memberitahukan bahwa air yang mereka pakai bukan berasal dari pengelola PIK, melainkan dari air minum kemasan.
medcom.id, Jakarta: Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama meminta pengembang kawasan Pantai Indah Kampuk (PIK) mengatasi masalah pencemaran air yang terjadi di wilayah itu. Ahok juga meminta Perusahaan Air Minum (PAM) mengembangkan sistem pengelolaan air reverse osmosis (R0) di PIK.
Ahok mengatakan, pengembang berjanji memperbaiki sistem pengolahan air. Jika masih tidak bisa, perbaikan diserahkan ke PT Palyja.
"Kami sudah lapor ke Palyja, mereka akan perbaiki, tapi ternyata Palyja tidak bisa masuk. Swasta (pengembang) janji akan perbaiki. Kalau tidak keweanngan PAM di sana kita perbesar, kami akan masuk sendiri tahun depan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).
Ahok mengakui, kebutuhan air bersih di jakarta tidak akan terpenuhi jika tidak memiliki sistem pengolahan air limbah. "Kami perintahkan PAM Jaya untuk analisa. Air untuk Jakarta tidak akan pernah cukup kalau tidak memiliki pengolahan air limbah. Sumber air dari Jatiluhur juga terbatas," ujar Ahok.
Seperti diketahui, restoran di PIK belakangan mengeluhkan air konsumsi yang disalurkan dari pihak pengembang tercemar. Indikasi pencemaran yang mereka keluhkan antara lain berwarna dan beraroma tidak sedap.
Restoran diwilayah itu sudah memberikan pemberitahuan kepada pelanggan dengan menempel informasi di depan restoran mereka. Mereka memberitahukan bahwa air yang mereka pakai bukan berasal dari pengelola PIK, melainkan dari air minum kemasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
