medcom.id, Jakarta: Mendapatkan pendidikan yang layak dan nyaman ternyata masih menjadi impian. Kendati, berada tak jauh dari Ibu Kota, kondisi dua kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati Kramat 6 dibiarkan ambruk sejak setahun lalu.
"Pihak sekolah sebenarnya telah melaporkan kondisi sekolah yang hanya memiliki tiga ruang kelas, dari lima kelas dan satu ruang guru. Namun hingga kini belum ada realisasi dari pihak pemerintah Kota Bekasi," kata Kepala Sekolah SDN Jati Kramat 6, Muslim, Selasa (8/9/2015).
Pantauan di lapangan, SDN Jatikramat 6 hanya memiliki tiga kelas, untuk aktivitas belajar mengajar. Pihak sekolah pun terpaksa mengurangi jam pelajaran, agar semua siswanya dapat belajar secara bergantian
Sejumlah bangku dan meja dibiarkan tertumpuk, dan beberapa puing bangunan pun berserakan di ruang kelas. Sementara ruang kelas lainnya, sejumlah siswa melakukan aktivitas belajar mengajar di tengah kegelisahan dan kekhawatiran, jika kelas yang ditempatinya ambruk seperti ruang kelas disampingnya.
Pembatas kelas yang ambruk dengan kelas yang masih digunakan hanya dibatasi dengan triplek seadanya. Sejumlah siswa yang mengikuti belajar pun mengaku terganggu dengan ruang kelasnya yang rusak. Kerusakan ruang kelasnya ini diakui sejak satu tahun terakhir dan belum juga diperbaiki.
medcom.id, Jakarta: Mendapatkan pendidikan yang layak dan nyaman ternyata masih menjadi impian. Kendati, berada tak jauh dari Ibu Kota, kondisi dua kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati Kramat 6 dibiarkan ambruk sejak setahun lalu.
"Pihak sekolah sebenarnya telah melaporkan kondisi sekolah yang hanya memiliki tiga ruang kelas, dari lima kelas dan satu ruang guru. Namun hingga kini belum ada realisasi dari pihak pemerintah Kota Bekasi," kata Kepala Sekolah SDN Jati Kramat 6, Muslim, Selasa (8/9/2015).
Pantauan di lapangan, SDN Jatikramat 6 hanya memiliki tiga kelas, untuk aktivitas belajar mengajar. Pihak sekolah pun terpaksa mengurangi jam pelajaran, agar semua siswanya dapat belajar secara bergantian
Sejumlah bangku dan meja dibiarkan tertumpuk, dan beberapa puing bangunan pun berserakan di ruang kelas. Sementara ruang kelas lainnya, sejumlah siswa melakukan aktivitas belajar mengajar di tengah kegelisahan dan kekhawatiran, jika kelas yang ditempatinya ambruk seperti ruang kelas disampingnya.
Pembatas kelas yang ambruk dengan kelas yang masih digunakan hanya dibatasi dengan triplek seadanya. Sejumlah siswa yang mengikuti belajar pun mengaku terganggu dengan ruang kelasnya yang rusak. Kerusakan ruang kelasnya ini diakui sejak satu tahun terakhir dan belum juga diperbaiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
