medcom.id, Jakarta: Calon independen yang bakal maju menjadi kepala daerah di DKI Jakarta, memerlukan sekitar 250 meterai. Jumlah tersebut sesuai dengan jumlah kelurahan yang berada di Ibu Kota.
"Jadi untuk DKI tentu hanya sebanyak desa atau kelurahannya yang hanya 250 sekian itu," kata Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, kepada Metro TV, Rabu (20/4/2016).
Dia menegaskan tidak semua dokumen dukungan kepada calon kepala daerah perlu meterai. Sifat pembubuhan meterai adalah kolektif.
"Jadi tidak ke pernyataan-pernyatan setiap satu pendukung satu meterai. Memang dalam draf kami bunyinya demikian, tapi setelah kami periksa kembali kami mendengar masukan tadi malam kami sudah bahas hari ini juga dibahas. kami hanya akan mengatur pemasangan meterai itu pada dokumen dukungan perdesa atau kelurahan," ucapnya.
KPU menginginkan agar dibubuhkannya meterai dalam surat pernyataan dukungan terhadap calon perseorangan dalam pemilihan kepala daerah. Meterai tersebut dibubuhkan secara kolektif pada dokumen dukungan per-desa atau kelurahan.
Draf tersebut tertuang dalam perubahan kedua Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan kepala daerah. Dalam draf tersebut ditambahkannya satu ayat, yaitu Pasal 14 ayat 8.
Saat ini hanya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Heru Budi Hartono yang telah bertekad untuk maju di Pilkada DKI 2017, melalui jalur independen.
Saat ini proses pengumpulan dukungan melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah mencapai 533.420 lembar. Jumlah ini telah malampaui target syarat minimum dukungan untuk jalur perseorangan di DKI Jakarta yaitu 532.213 atau 7,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT).
Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, yakin target 1 juta KTP akan tercapai akhir Mei. Hal ini dilihat dari rasio pengumpulan KTP per hari.
"Saat ini per hari kami bisa kumpulkan 10-15 ribu KTP, dengan jumlah ini, kami yakin akhir Mei satu juta KTP terkumpul," kata Amalia di Markas Teman Ahok, Kompleks Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin 11 April. (Metro TV).
medcom.id, Jakarta: Calon independen yang bakal maju menjadi kepala daerah di DKI Jakarta, memerlukan sekitar 250 meterai. Jumlah tersebut sesuai dengan jumlah kelurahan yang berada di Ibu Kota.
"Jadi untuk DKI tentu hanya sebanyak desa atau kelurahannya yang hanya 250 sekian itu," kata Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, kepada
Metro TV, Rabu (20/4/2016).
Dia menegaskan tidak semua dokumen dukungan kepada calon kepala daerah perlu meterai. Sifat pembubuhan meterai adalah kolektif.
"Jadi tidak ke pernyataan-pernyatan setiap satu pendukung satu meterai. Memang dalam draf kami bunyinya demikian, tapi setelah kami periksa kembali kami mendengar masukan tadi malam kami sudah bahas hari ini juga dibahas. kami hanya akan mengatur pemasangan meterai itu pada dokumen dukungan perdesa atau kelurahan," ucapnya.
KPU menginginkan agar dibubuhkannya meterai dalam surat pernyataan dukungan terhadap calon perseorangan dalam pemilihan kepala daerah. Meterai tersebut dibubuhkan secara kolektif pada dokumen dukungan per-desa atau kelurahan.
Draf tersebut tertuang dalam perubahan kedua Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan kepala daerah. Dalam draf tersebut ditambahkannya satu ayat, yaitu Pasal 14 ayat 8.
Saat ini hanya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Heru Budi Hartono yang telah bertekad untuk maju di Pilkada DKI 2017, melalui jalur independen.
Saat ini proses pengumpulan dukungan melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah mencapai 533.420 lembar. Jumlah ini telah malampaui target syarat minimum dukungan untuk jalur perseorangan di DKI Jakarta yaitu 532.213 atau 7,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT).
Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, yakin target 1 juta KTP akan tercapai akhir Mei. Hal ini dilihat dari rasio pengumpulan KTP per hari.
"Saat ini per hari kami bisa kumpulkan 10-15 ribu KTP, dengan jumlah ini, kami yakin akhir Mei satu juta KTP terkumpul," kata Amalia di Markas Teman Ahok, Kompleks Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin 11 April. (Metro TV).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
