medcom.id, Jakarta: Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi enggan berkomentar banyak soal penyusunan APBD 2016 yang dinilai sempurna oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pras, sapaan Prasetyo mengatakan, masyarakat bisa menilai sendiri hasil kinerja Ahok itu di tahun mendatang.
"Ya kamu nilai sendiri saja nanti ya," kata Pras di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2015).
Sebelumnya, Ahok mengklaim penyusunan APBD 2016 paling sempurna. Sebab, susunannya sudah mengikuti aturan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"APBD 2016 itu sudah paling sempurna, paling sesuai aturan. Kita pakai e-budgeting dan e-musrenbang. Lalu saya kunci dengan elektronik," kata pria yang akrab disapa Ahok di Hotel Millenium, Jalan Fachrudin, Jakarta Pusat, Kamis 15 Oktober 2015.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menyepakati nilai Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2016 senilai Rp62,5 triliun. Angka itu turun Rp10,5 triliun dari target. Salah satu penyebab penurunan adalah pendapatan DKI yang sebelumnya diproyeksikan Rp37 triliun dipangkas ke angka Rp32 triliun.
medcom.id, Jakarta: Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi enggan berkomentar banyak soal penyusunan APBD 2016 yang dinilai sempurna oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pras, sapaan Prasetyo mengatakan, masyarakat bisa menilai sendiri hasil kinerja Ahok itu di tahun mendatang.
"Ya kamu nilai sendiri saja nanti ya," kata Pras di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2015).
Sebelumnya, Ahok mengklaim penyusunan APBD 2016 paling sempurna. Sebab, susunannya sudah mengikuti aturan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"APBD 2016 itu sudah paling sempurna, paling sesuai aturan. Kita pakai e-budgeting dan e-musrenbang. Lalu saya kunci dengan elektronik," kata pria yang akrab disapa Ahok di Hotel Millenium, Jalan Fachrudin, Jakarta Pusat, Kamis 15 Oktober 2015.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menyepakati nilai Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2016 senilai Rp62,5 triliun. Angka itu turun Rp10,5 triliun dari target. Salah satu penyebab penurunan adalah pendapatan DKI yang sebelumnya diproyeksikan Rp37 triliun dipangkas ke angka Rp32 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
