medcom.id, Jakarta: Virus ebola tengah menjadi perbincangan di seluruh dunia. Virus dari Afrika tersebut terkenal akan keganasannya.
Namun, DKI Jakarta aman dari virus tersebut. Meski, sebagai Ibu Kota negara, Jakarta menjadi salah satu destinasi warga negara asing, termasuk yang berasal dari Afrika. Setidaknya ada tiga lokasi yang sering menjadi persinggahan wisatawan dari Afrika ini, Jalan Sabang, Tanah Abang, dan Mangga Dua.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengantisipasi masuknya virus tersebut.
"Sampai saat ini aman ya, tidak ada kejadian yang menyangkut ebola di Jakarta. Jangan sampai lah," ujar Dien ketika dihubungi Metrotvnews.com, Jakarta, Sabtu (6/9/2014).
Dien memastikan seluruh warga negara Afrika yang di Jakarta aman dari virus tersebut.
Menurut dia, antisipasi sudah dilakukan sejak di bandara. Dinas Kesehatan telah memasang alat pendeteksi suhu tubuh. Setiap orang yang masuk ke Indonesia harus melewati alat tersebut.
"Jika suhu tubuh lebih dari 38 derajat, pasti langsung digeret petugas. Pendatang akan dibawa ke ruangan untuk diobservasi. Ketika ada flu, akan diberi obat. Petugas akan menunggu selama tiga jam. Ketika tidak turun, langsung akan dirujuk ke rumah sakit," tutur Dien.
Ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan untuk suspect ebola. Ketiga rumah sakit itu, yakni RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, RS Persahabatan, dan RS Gatot Soebroto.
Dien mengatakan tidak hanya virus ebola yang harus diwaspadai. Ada sejumlah virus dari Afrika yang justru lebih berbahaya dari ebola, salah satunya mers corona.
"Oleh karena itu, kami telah sosialisasikan kepada seluruh jajaran kesehatan untuk memperkuat surveilans aktif serta pengamanan pada bandara dan pelabuhan. Termasuk jemaah haji yang sekarang berangkat," tukasnya.
medcom.id, Jakarta: Virus ebola tengah menjadi perbincangan di seluruh dunia. Virus dari Afrika tersebut terkenal akan keganasannya.
Namun, DKI Jakarta aman dari virus tersebut. Meski, sebagai Ibu Kota negara, Jakarta menjadi salah satu destinasi warga negara asing, termasuk yang berasal dari Afrika. Setidaknya ada tiga lokasi yang sering menjadi persinggahan wisatawan dari Afrika ini, Jalan Sabang, Tanah Abang, dan Mangga Dua.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengantisipasi masuknya virus tersebut.
"Sampai saat ini aman ya, tidak ada kejadian yang menyangkut ebola di Jakarta. Jangan sampai lah," ujar Dien ketika dihubungi
Metrotvnews.com, Jakarta, Sabtu (6/9/2014).
Dien memastikan seluruh warga negara Afrika yang di Jakarta aman dari virus tersebut.
Menurut dia, antisipasi sudah dilakukan sejak di bandara. Dinas Kesehatan telah memasang alat pendeteksi suhu tubuh. Setiap orang yang masuk ke Indonesia harus melewati alat tersebut.
"Jika suhu tubuh lebih dari 38 derajat, pasti langsung digeret petugas. Pendatang akan dibawa ke ruangan untuk diobservasi. Ketika ada flu, akan diberi obat. Petugas akan menunggu selama tiga jam. Ketika tidak turun, langsung akan dirujuk ke rumah sakit," tutur Dien.
Ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan untuk suspect ebola. Ketiga rumah sakit itu, yakni RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, RS Persahabatan, dan RS Gatot Soebroto.
Dien mengatakan tidak hanya virus ebola yang harus diwaspadai. Ada sejumlah virus dari Afrika yang justru lebih berbahaya dari ebola, salah satunya mers corona.
"Oleh karena itu, kami telah sosialisasikan kepada seluruh jajaran kesehatan untuk memperkuat surveilans aktif serta pengamanan pada bandara dan pelabuhan. Termasuk jemaah haji yang sekarang berangkat," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)
