medcom.id, Jakarta: Seorang balita berusia tiga tahun tewas karena terjatuh dari lantai empat Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, 2 September 2016. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kelalaian bukan hanya di pihak Pemprov DKI Jakarta.
Djarot mengakui, Pemprov DKI Jakarta kurang mengutamakan faktor keamanan dalam membangun rusun. Namun, penghuni rusun pun perlu lebih berhati-hati.
"Yang lemah bukan Pemprov saja, tapi penghuni juga harus hati-hati, pengawasan juga. Ini juga peringatan buat kami kalau bangun Rusunawa faktor keamanan dan keselamatan harus diperhatikan," kata Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).
Djarot menjelaskan, desain rusun lama kurang memerhatikan unsur keamanan. Misal, teras pembatas di rusun tidak dilengkapi pagar.
"Rusunawa lama itu tak ada pengaman. Itu teras pembatas, langsung ke bawah. Itu kalau anak kecil naik ke situ, jatuh. Itu lantai tiga dan empat. Ini pola lama dan harus ada pengawasan orangtua," jelas Djarot.
Selain perbaikan fisik yang perlu dilakukan pemerintah, Djarot berharap warga memiliki kesadaran untuk memerhatikan keamanan diri dan keluarga. Untuk mendorong kesadaran itu, bekas Wali Kota Blitar itu ingin ada sosialisasi terhadap warga sebelum masuk ke rusun.
"Begini, sebelum masuk di rusun harus ada diberikan tata tertib aturan dan sosialisasi. Ada sosialisasi, enggak asal masuk saja, tapi juga harus adaptasi. Di sini perlu pengelola (rusun) bertemu dengan calon penghuni," papar Djarot.
Sosialisasi dibutuhkan karena pola kehidupan warga akan berubah. Warga yang biasanya tinggal di perumahan horisontal harus hidup di perumahan vertikal.
"Itu perlu adaptasi. Mulai dari faktor keamanan, kebersihan, bencana, ini harus diberikan," jelas Djarot.
medcom.id, Jakarta: Seorang balita berusia tiga tahun tewas karena terjatuh dari lantai empat Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, 2 September 2016. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kelalaian bukan hanya di pihak Pemprov DKI Jakarta.
Djarot mengakui, Pemprov DKI Jakarta kurang mengutamakan faktor keamanan dalam membangun rusun. Namun, penghuni rusun pun perlu lebih berhati-hati.
"Yang lemah bukan Pemprov saja, tapi penghuni juga harus hati-hati, pengawasan juga. Ini juga peringatan buat kami kalau bangun Rusunawa faktor keamanan dan keselamatan harus diperhatikan," kata Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).
Djarot menjelaskan, desain rusun lama kurang memerhatikan unsur keamanan. Misal, teras pembatas di rusun tidak dilengkapi pagar.
"Rusunawa lama itu tak ada pengaman. Itu teras pembatas, langsung ke bawah. Itu kalau anak kecil naik ke situ, jatuh. Itu lantai tiga dan empat. Ini pola lama dan harus ada pengawasan orangtua," jelas Djarot.
Selain perbaikan fisik yang perlu dilakukan pemerintah, Djarot berharap warga memiliki kesadaran untuk memerhatikan keamanan diri dan keluarga. Untuk mendorong kesadaran itu, bekas Wali Kota Blitar itu ingin ada sosialisasi terhadap warga sebelum masuk ke rusun.
"Begini, sebelum masuk di rusun harus ada diberikan tata tertib aturan dan sosialisasi. Ada sosialisasi, enggak asal masuk saja, tapi juga harus adaptasi. Di sini perlu pengelola (rusun) bertemu dengan calon penghuni," papar Djarot.
Sosialisasi dibutuhkan karena pola kehidupan warga akan berubah. Warga yang biasanya tinggal di perumahan horisontal harus hidup di perumahan vertikal.
"Itu perlu adaptasi. Mulai dari faktor keamanan, kebersihan, bencana, ini harus diberikan," jelas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)
