medcom.id, Jakarta: Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah membantah menawarkan Rp1 miliar kepada warga Kampung Luar Batang. Dia tak pernah menawarkan apa pun kepada warga, seperti yang diungkapkan Pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Keramat Luar Batang, Mansyur Amin.
"Rp1 miliar itu enggak ada. Mana ada saya uang segitu banyak. Dengar saja rekamannya kalau tidak percaya," kata Saefullah di Gedung Pemprov DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).
Tadi malam, dalam dialog dengan tokoh masyarakat setempat, Saefullah hanya menawarkan dana hibah untuk renovasi Masjid Keramat Luar Batang. Dana bakal dimasukkan ke dalam APBD Perubahan DKI 2016. Hibah juga direncanakan untuk pembenahan jalan dan PKL sekitar kawasan Kampung Luar Batang.
"Itupun dana hibahnya kalau disetujui oleh Badan Perencanaan Keuangan dan Daerah (BPKAD). Itu tergantung usulannya saja," ucap Saefullah.
Suasana bangunan rumah di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta, Jumat (29/4)--MI/Galih Pradipta
Sebelumnya, pengacara warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra juga menuding Saefullah menerobos masuk Luar Batang. Padahal, Yusril bilang warga Luar Batang tak menginginkan Saefullah masuk. Saefullah juga menawarkan uang Rp1 miliar kepada warga Luar Batang.
"Padahal sudah dilarang masuk tapi dia (Saefullah) nyelonong masuk saja. Dia juga menawarka uang Rp1 miliar," kaya Yusril.
Rencana hibah yang dilotarkan Saefullah belum dikonsepkan pasti. Dia juga mengaku belum menghitung pasti soal dana tersebut. Kedatangannya kemarin malam ke Luar Batang hanya masih membicarakan hibah secara garis besar: merenovasi Masjid Keramat Luar Batang.
"Renovasi fisik masjid termasuk tempat wudhu, toilet supay airnya kecukupan. Itu pemikiran saya," kata jelas Saefullah.
Selain itu, bakal ada penyamaan seragam para pengurus masjid dan petugas masjid. DKI akan menyediakan hal tersebut kepada warga Masjid Luar Batang. "Petugas penjaga sendalnya kita berikan seragam, rapi sekali setiap saat dia bisa kerja dan ibadah," terang dia.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah membantah menawarkan Rp1 miliar kepada warga Kampung Luar Batang. Dia tak pernah menawarkan apa pun kepada warga, seperti yang diungkapkan Pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Keramat Luar Batang, Mansyur Amin.
"Rp1 miliar itu enggak ada. Mana ada saya uang segitu banyak. Dengar saja rekamannya kalau tidak percaya," kata Saefullah di Gedung Pemprov DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).
Tadi malam, dalam dialog dengan tokoh masyarakat setempat, Saefullah hanya menawarkan dana hibah untuk renovasi Masjid Keramat Luar Batang. Dana bakal dimasukkan ke dalam APBD Perubahan DKI 2016. Hibah juga direncanakan untuk pembenahan jalan dan PKL sekitar kawasan Kampung Luar Batang.
"Itupun dana hibahnya kalau disetujui oleh Badan Perencanaan Keuangan dan Daerah (BPKAD). Itu tergantung usulannya saja," ucap Saefullah.
.jpg)
Suasana bangunan rumah di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta, Jumat (29/4)--MI/Galih Pradipta
Sebelumnya, pengacara warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra juga menuding Saefullah menerobos masuk Luar Batang. Padahal, Yusril bilang warga Luar Batang tak menginginkan Saefullah masuk. Saefullah juga menawarkan uang Rp1 miliar kepada warga Luar Batang.
"Padahal sudah dilarang masuk tapi dia (Saefullah) nyelonong masuk saja. Dia juga menawarka uang Rp1 miliar," kaya Yusril.
Rencana hibah yang dilotarkan Saefullah belum dikonsepkan pasti. Dia juga mengaku belum menghitung pasti soal dana tersebut. Kedatangannya kemarin malam ke Luar Batang hanya masih membicarakan hibah secara garis besar: merenovasi Masjid Keramat Luar Batang.
"Renovasi fisik masjid termasuk tempat wudhu, toilet supay airnya kecukupan. Itu pemikiran saya," kata jelas Saefullah.
Selain itu, bakal ada penyamaan seragam para pengurus masjid dan petugas masjid. DKI akan menyediakan hal tersebut kepada warga Masjid Luar Batang. "Petugas penjaga sendalnya kita berikan seragam, rapi sekali setiap saat dia bisa kerja dan ibadah," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
