medcom.id, Depok: Dinas Pendidikan Kota Depok sudah mendapati informasi soal beredarnya buku pelajaran tingkat Taman Kanak-kanak (TK) yang berbau ekstremisme keagaaman beredar di Depok. Dinas Pendidikan Depok mengaku sudah menarik buku tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila menerangkan, isi buku tak secara rinci mengajarkan paham ekstrem. Tapi, keberadaan buku di sebuah TK tersebut tak tepat.
"Buku itu mungkin hanya layak dibaca orang dewasa. Seperti ada cerita kan di dalamnya bagaimana Nabi berjihad dan lain-lain, itu belum tepat dibaca oleh anak TK atau PAUD," kata Herry Pansila kepada Metrotvnews.com di Depok, Jawa Barat, Kamis (21/1/2016).
Herry menyebut, pihaknya baru menemukan keberadaan buku itu di salah satu TK di wilayah Depok. Tapi, dia enggan menyebut TK mana yang dimaksud.
Temuan buku tersebut diungkap Gerakan Pemuda Ansor, kemarin. Temuan didapat atas laporan salah satu orang tua yang anaknya bersekolah di TK tersebut.
Buku berbau ekstremis keagamaan ini dikemas dalam bentuk metode belajar membaca praktis berjudul 'Anak Islam Suka Membaca'. Di dalamnya terdapat 32 kalimat yang mengarahkan kepada tindakan radikalisme, di antaranya sabotase, gelora hati ke Saudi, bom, dan sahid di medan jihad.
Selain itu, ada kalimat dan kata-kata yang mengandung ekstremisme seperti 'rela mati bela agama', 'gegana ada di mana', 'bila agama kita dihina kita tiada rela'.
medcom.id, Depok: Dinas Pendidikan Kota Depok sudah mendapati informasi soal beredarnya buku pelajaran tingkat Taman Kanak-kanak (TK) yang berbau ekstremisme keagaaman beredar di Depok. Dinas Pendidikan Depok mengaku sudah menarik buku tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila menerangkan, isi buku tak secara rinci mengajarkan paham ekstrem. Tapi, keberadaan buku di sebuah TK tersebut tak tepat.
"Buku itu mungkin hanya layak dibaca orang dewasa. Seperti ada cerita kan di dalamnya bagaimana Nabi berjihad dan lain-lain, itu belum tepat dibaca oleh anak TK atau PAUD," kata Herry Pansila kepada Metrotvnews.com di Depok, Jawa Barat, Kamis (21/1/2016).
Herry menyebut, pihaknya baru menemukan keberadaan buku itu di salah satu TK di wilayah Depok. Tapi, dia enggan menyebut TK mana yang dimaksud.
Temuan buku tersebut diungkap Gerakan Pemuda Ansor, kemarin. Temuan didapat atas laporan salah satu orang tua yang anaknya bersekolah di TK tersebut.
Buku berbau ekstremis keagamaan ini dikemas dalam bentuk metode belajar membaca praktis berjudul 'Anak Islam Suka Membaca'. Di dalamnya terdapat 32 kalimat yang mengarahkan kepada tindakan radikalisme, di antaranya sabotase, gelora hati ke Saudi, bom, dan sahid di medan jihad.
Selain itu, ada kalimat dan kata-kata yang mengandung ekstremisme seperti 'rela mati bela agama', 'gegana ada di mana', 'bila agama kita dihina kita tiada rela'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
