Anies Akan Umumkan Pembaruan Kriteria Usaha Esensial dan Nonesensial

Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut ada pembaruan kriteria perusahaan esensial, nonesensial, dan kritikal. Seluruh perusahaan nantinya harus berpedoman pada kriteria itu selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Karyawan yang diizinkan hadir adalah perusahaan pelayanan langsung kepada masyarakat. Namun, perusahaan yang bersifat manajemen bisa dilakukan di rumah. "Ini berkaitan dengan sektor esensial dan kritikal. Baru saja tadi selesai Kita melakukan rakor dipimpin bapak Menko Kemaritiman dan Investasi (Luhut Binsar Panjaitan) di situ ada pembaruan atas kriteria sektor esensial dan kritikal," kata Anies kepada wartawan, Rabu, 7 Juli 2021. Pembaruan diumumkan melalui website dan siaran pers Dinas Kominfotik DKI Jakarta. Ada beberapa pembaruan terkait sektor esensial dan kritikal. "Saya minta kepada semua pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencocokkan apakah perusahaannya masuk atau tidak. Bila tidak masuk, jangan paksakan karyawannya untuk bekerja. Dan bila masuk di situ ada ketentuan, mana yang boleh 100 persen, bahkan ada yang tadi maksimal 10 persen," kata dia. Baca: Mobilitas di Permukiman Jakarta Turun 7% Selama PPKM Darurat Sidak dan pengawasan untuk sektor perkantoran akan terus dilakukan selama PPKM darurat. Pegawai atau karyawan yang menyadari ada pelanggaran aturan operasional dan protokol kesehatan diminta melaporkan kantor. "Jadi dari Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) dikerahkan semua. Satpol PP turun semua. Jadi pemeriksaan dilakukan tapi bila tempat anda bekerja mengharuskan anda bekerja padahal tidak termasuk dalam sektor essensial dan kritikal, laporkan," tegas dia.