Pemprov DKI Didorong Segera Melepas Saham di Perusahaan Bir

Jakarta: Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera melepas saham 26,25 persen di perusahaan bir, PT Delta Djakarta, Tbk. Bambang menilai tahun ini kesempatan terakhir bagi Pemprov DKI melepas saham tersebut. "Kami akan terus mengawal agar tahun ini, 210.200.700 lembar saham tersebut bisa dilepas," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Maret 2021. Bambang menjelaskan masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada 2022. Posisi Anies akan diisi pelaksana tugas (Plt) yang secara aturan tidak bisa mengambil kebijakan strategis, seperti pelepasan saham bir. "Jika ditunda lagi sampai tahun depan, kemungkinan pelepasan saham ini tidak akan pernah terjadi, dan ini akan menjadi utang sejarah kepada masyarakat,” terang dia. Menurut dia, Pemprov DKI dan DPRD DKI bisa segera membahas pelepasan saham itu. Ada empat fraksi yang mendukung pelepasan saham tersebut, yakni PAN, PKS, Partai Golkar, dan Partai Gerindra. Jika dikalkulasi, Pemprov DKI dapat menerima dukungan 50 dari 106 legislator. "Saya kira hal itu, sudah lebih dari cukup menjadi dasar DPRD DKI Jakarta untuk segera membahas," kata dia. Baca: Pemprov DKI Bakal Setor Kajian Penjualan Saham Perusahaan Bir Delta Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut pendapatan Pemprov DKI sangat tinggi dari kepemilikan saham di PT Delta Djakarta. Hal itu membuat Prasetyo tidak setuju Pemprov DKI melepas saham di perusahaan bir tersebut. "Laporan yang saya terima PT Delta telah menyumbang dividen ke komponen pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dalam APBD tahun 2019 DKI Jakarta sebesar Rp100,4 miliar," kata Prasetyo melalui akun Instagram miliknya, @prasetyoedimarsudi, Jumat, 5 Maret 2021. Menurut dia, dividen itu merupakan yang terbesar kedua setelah PT Bank DKI. Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu menyumbang pendapatan DKI sebesar Rp240 miliar.