medcom.id, Jakarta: Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengecewakan. Mereka dituding hanya jago bicara tanpa berani melaksanakan proyek yang diberikan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, salah seorang petinggi PT Jakpro sudah mengundurkan diri. Pengunduran diri tersebut tidak lepas dari mangkraknya sejumlah proyek yang dibebankan ke PT Jakpro.
"Satu sudah ada yang mundur, jabatannya manajer," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).
Menurut Ahok, manajer yang mengundurkan diri dari PT Jakpro tersebut beralasan tidak kuat dengan sistem kerja Pemerintah Provinsi DKI.
Salah satu contoh ketidakmampuan PT Jakpro yakni soal groundbreaking light rail transit (LRT) yang hingga saat ini belum terlaksana. Selain itu, Ahok juga menyinggung revitalisasi Stadion Balap Sepeda Velodrome yang akan digunakan sebagai salah satu venue Asian Games 2018.
Ahok menilai, petinggi PT Jakpro hanya banyak cakap tanpa kinerja yang apik. Proyek-proyek yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat malah tidak terlaksana.
"Mereka cuma ngomong ini penggabungan-penggabungan terus gitu loh, kita kan bukan orang finance, kita mau kerja," ujarnya.
Sebelumnya, pada pekan lalu Ahok juga sudah membeberkan ada beberapa petinggi Jakpro yang berniat mengundurkan diri. Mereka mundur di tengah-tengah banyaknya proyek yang sedang dan akan berjalan.
medcom.id, Jakarta: Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengecewakan. Mereka dituding hanya jago bicara tanpa berani melaksanakan proyek yang diberikan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan, salah seorang petinggi PT Jakpro sudah mengundurkan diri. Pengunduran diri tersebut tidak lepas dari mangkraknya sejumlah proyek yang dibebankan ke PT Jakpro.
"Satu sudah ada yang mundur, jabatannya manajer," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).
Menurut Ahok, manajer yang mengundurkan diri dari PT Jakpro tersebut beralasan tidak kuat dengan sistem kerja Pemerintah Provinsi DKI.
Salah satu contoh ketidakmampuan PT Jakpro yakni soal groundbreaking light rail transit (LRT) yang hingga saat ini belum terlaksana. Selain itu, Ahok juga menyinggung revitalisasi Stadion Balap Sepeda Velodrome yang akan digunakan sebagai salah satu venue Asian Games 2018.
Ahok menilai, petinggi PT Jakpro hanya banyak cakap tanpa kinerja yang apik. Proyek-proyek yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat malah tidak terlaksana.
"Mereka cuma ngomong ini penggabungan-penggabungan terus gitu loh, kita kan bukan orang finance, kita mau kerja," ujarnya.
Sebelumnya, pada pekan lalu Ahok juga sudah membeberkan ada beberapa petinggi Jakpro yang berniat mengundurkan diri. Mereka mundur di tengah-tengah banyaknya proyek yang sedang dan akan berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
