medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menunjuk Sekretaris Daerah Saefullah memimpin tim buat membongkar mafia lahan yang kerap mencamplok aset Pemprov DKI.
Ahok juga memaksa Lurah mengecek tanah di wilayah masing-masing sekalipun dibeli atas nama Korpri. “Kita minta semua lurah bergerak. Sekda yang pimpin,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2016).
Ahok juga meminta bantuan polisi dan Badan Pertanahan Nasional memeriksa lahan milik Pemerintah. Sebab, banyak yang mulai memiliki surat girik. Ahok berharap semua kerja sama untuk membenahi kasus tanah di DKI.
"Tanah di DKI diduduki preman dan macam-macam. Jangankan tanah, sungai saja diduduki kok. Jadi enggak heran di sini. Ini yang mau kita perbaiki," ujar Ahok.
Sekretaris Daerah Saefullah Foto: Antara/Wahyu Putro
Ahok tak ingin kasus Cengkareng Barat, Jakarta Barat dan kasus Grogol Utara, Jakarta Selatan terulang.
"Jadi Jakarta memang lagi mau kita bongkar-bongkarin. Karena banyak yang mengubah dan mengecat (aset Pemprov) seenaknya," kata Ahok.
Ahok mengakui banyak oknum yang mempermainkan tanah DKI. Setelah mendulang untung, oknum tersebut meminta pengampunan untuk pemutihan. Kalaupun ada pemutihan, Ahok menegaskan harus menemukan oknum yang bermain.
"Musti cari tahu dasar dokumen aslinya. Pasti ada penyusup yang main. Ini lagi kita teliti. Ada belasan ribu laporan. Jadi kayak pasang bom waktu di sini," ujar Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menunjuk Sekretaris Daerah Saefullah memimpin tim buat membongkar mafia lahan yang kerap mencamplok aset Pemprov DKI.
Ahok juga memaksa Lurah mengecek tanah di wilayah masing-masing sekalipun dibeli atas nama Korpri. “Kita minta semua lurah bergerak. Sekda yang pimpin,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2016).
Ahok juga meminta bantuan polisi dan Badan Pertanahan Nasional memeriksa lahan milik Pemerintah. Sebab, banyak yang mulai memiliki surat girik. Ahok berharap semua kerja sama untuk membenahi kasus tanah di DKI.
"Tanah di DKI diduduki preman dan macam-macam. Jangankan tanah, sungai saja diduduki kok. Jadi enggak heran di sini. Ini yang mau kita perbaiki," ujar Ahok.
Sekretaris Daerah Saefullah Foto: Antara/Wahyu Putro
Ahok tak ingin kasus Cengkareng Barat, Jakarta Barat dan kasus Grogol Utara, Jakarta Selatan terulang.
"Jadi Jakarta memang lagi mau kita bongkar-bongkarin. Karena banyak yang mengubah dan mengecat (aset Pemprov) seenaknya," kata Ahok.
Ahok mengakui banyak oknum yang mempermainkan tanah DKI. Setelah mendulang untung, oknum tersebut meminta pengampunan untuk pemutihan. Kalaupun ada pemutihan, Ahok menegaskan harus menemukan oknum yang bermain.
"Musti cari tahu dasar dokumen aslinya. Pasti ada penyusup yang main. Ini lagi kita teliti. Ada belasan ribu laporan. Jadi kayak pasang bom waktu di sini," ujar Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
