medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan menertibkan keberadaan minimarket yang melanggar izin. Terlebih, keberadaan mereka dapat mengancam pasar dan pedagang tradisonal.
"Pendataan dari lurah dan camat sudah selesai. Ada 2.000-an minimarket, sekitar 1.000 di antaranya bermasalah. Ini yang kita tertibkan," ujar Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2014).
Selain melanggar izin, mantan Walikota Blitar itu menyebutkan beberapa minimarket telah melanggar peruntukkan bangunan. Contohnya, keberadaan Seven Eleven (Sevel) di Jalan Budi Kemulyaan yang seharusnya untuk kafe. Namun, berubah fungsi menjadi minimarket berkonsep kafe.
"Kita identifikasi dulu itu, mungkin saja nantinya di satu dinas. Tadinya kan Sevel itu untuk kafe, yah izinnya di Disparbud, minimarket di Dinas UMKM atau di tingkat wali kota. Bisa jadi kita satukan kalau sudah kita selesai identifikasi," lanjutnya.
Djarot mengaku mendapatkan dukungan dari Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga untuk menertibkan minimarket ilegal.
"Secara lisan Pak Rachmat Gobel mendukung langkah kami. Selain itu, Pak Puspayoga memberikan support kepada kami. Memang harusnya kedua kementerian bersinergi soal penertiban minimarket ilegal ini," tukas Djarot.
medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan menertibkan keberadaan minimarket yang melanggar izin. Terlebih, keberadaan mereka dapat mengancam pasar dan pedagang tradisonal.
"Pendataan dari lurah dan camat sudah selesai. Ada 2.000-an minimarket, sekitar 1.000 di antaranya bermasalah. Ini yang kita tertibkan," ujar Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2014).
Selain melanggar izin, mantan Walikota Blitar itu menyebutkan beberapa minimarket telah melanggar peruntukkan bangunan. Contohnya, keberadaan Seven Eleven (Sevel) di Jalan Budi Kemulyaan yang seharusnya untuk kafe. Namun, berubah fungsi menjadi minimarket berkonsep kafe.
"Kita identifikasi dulu itu, mungkin saja nantinya di satu dinas. Tadinya kan Sevel itu untuk kafe, yah izinnya di Disparbud, minimarket di Dinas UMKM atau di tingkat wali kota. Bisa jadi kita satukan kalau sudah kita selesai identifikasi," lanjutnya.
Djarot mengaku mendapatkan dukungan dari Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga untuk menertibkan minimarket ilegal.
"Secara lisan Pak Rachmat Gobel mendukung langkah kami. Selain itu, Pak Puspayoga memberikan support kepada kami. Memang harusnya kedua kementerian bersinergi soal penertiban minimarket ilegal ini," tukas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)
