Wagub DKI Minta Masyarakat Tak Asal Buang Limbah Farmasi

Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengajak masyarakat tidak membuang limbah farmasi sembarangan. Hal itu merespons temuan kandungan parasetamol yang tinggi di air Teluk Jakarta. “Jangan sembarangan membuang sampah apalagi limbah obat-obatan dan jaga lingkungan kita, laut kita,” kata Ariza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Oktober 2021. Ariza mengatakan limbah farmasi meningkat selama pandemi covid-19. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI sudah mengantisipasi limbah tersebut. “Insyaallah tidak masalah. Adapun masalah itu sudah ditangani dinas terkait soal limbah,” ujar dia. Ariza mengatakan temuan parasetamol di air Teluk Jakarta sejak 14 Juli 2021. Saat ini Pusat Oseanografi tengah meneliti temuan tersebut. Dinas LH DKI  juga selalu meneliti baku mutu air laut setiap enam bulan sekali. Hal itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Baca: Ariza Akui Teluk Jakarta Tercemar Akibat Limbah Pandemi “Parasetamol ini tidak termasuk parameter pengujian baku mutu air laut,” papar politikus Partai Gerindra itu. Sebelumnya, akun twitter Ahmad Pathoni, @apathoni mengunggah tangkapan layar salah satu penelitian dari situs Science Direct. Tangkapan layar berisi bagian abstrak penelitian yang menyebut kandungan parasetamol di Angke sebanyak 610 nanogram per liter (ng/l) dan Ancol dengan 420 ng/l. Penelusuran Medcom.id, penelitian itu tertuang di Marine Pollution Bulletin volume 169 pada Agustus 2021. Tim peneliti, yakni Wulau Koagouw, Zainal Arifin, George W.J Olivier, dan Corina Ciocan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dari Inggris dan Indonesia.