medcom.id, Jakarta: Beberapa waktu terakhir, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Hidayat Saiful kerap berbeda pendapat dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Keduanya sempat berbeda pendapat soal Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Reklamasi, Aplikasi Qlue dan Gaji PNS.
Bahkan baru-baru ini Djarot kembali berselisih pendapat dengan pria yang akrab disapa Ahok tentang Kampung Deret. Djarot mengungkapkan Kampung Deret bakal kembali masuk dalam program Pemprov DKI tahun depan.
Padahal, Ahok menjelaskan hasil kajian program Kampung deret tak realistis. "Kampung deret banyak ternyata berdiri di atas tanah pemerintah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2016).
Mantan bupati Belitung Timur ini sebenarnya mengaku tak pernah melarang keberlanjutan program Kampung Deret. Ahok pun mempersilahkan warga mendaftarkan diri jika benar rumahnya berada di atas tanah legal milik sendiri.
"Jadi kalau memang ada, saya tawarin lebih baik kampung deret. Tapi kalau itu memang benar lahan kamu yang kumuh," ungkap dia.
Namun, jika tidak, warga harus rela pindah ke rusun dengan hitung-hitungan pergantian yang selama ini sudah diterapkan: diganti satu setengah kali luas tanah yang sebelumnya telah dimiliki. Kendati banyak pernyataan yang bersebrangan, Ahok memastikan setiap program yang dilakukannya dengan Djarot masih sejalan.
"Kita juga jalan terus kok. Saya tawarin masyarakat kampung deret boleh, apartemen boleh, tapi harus tanah kamu, bisa enggak?," ungkap dia.
Beberapa waktu lalu bahkan Djarot memintta RT/RW menyuarakan aspirasinya soal Kampung Deret pada Musrembang DKI. Sehingga, program tersebut dapat dilaksanakan kembali.
medcom.id, Jakarta: Beberapa waktu terakhir, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Hidayat Saiful kerap berbeda pendapat dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Keduanya sempat berbeda pendapat soal Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Reklamasi, Aplikasi Qlue dan Gaji PNS.
Bahkan baru-baru ini Djarot kembali berselisih pendapat dengan pria yang akrab disapa Ahok tentang Kampung Deret. Djarot mengungkapkan Kampung Deret bakal kembali masuk dalam program Pemprov DKI tahun depan.
Padahal, Ahok menjelaskan hasil kajian program Kampung deret tak realistis. "Kampung deret banyak ternyata berdiri di atas tanah pemerintah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2016).
Mantan bupati Belitung Timur ini sebenarnya mengaku tak pernah melarang keberlanjutan program Kampung Deret. Ahok pun mempersilahkan warga mendaftarkan diri jika benar rumahnya berada di atas tanah legal milik sendiri.
"Jadi kalau memang ada, saya tawarin lebih baik kampung deret. Tapi kalau itu memang benar lahan kamu yang kumuh," ungkap dia.
Namun, jika tidak, warga harus rela pindah ke rusun dengan hitung-hitungan pergantian yang selama ini sudah diterapkan: diganti satu setengah kali luas tanah yang sebelumnya telah dimiliki. Kendati banyak pernyataan yang bersebrangan, Ahok memastikan setiap program yang dilakukannya dengan Djarot masih sejalan.
"Kita juga jalan terus kok. Saya tawarin masyarakat kampung deret boleh, apartemen boleh, tapi harus tanah kamu, bisa enggak?," ungkap dia.
Beberapa waktu lalu bahkan Djarot memintta RT/RW menyuarakan aspirasinya soal Kampung Deret pada Musrembang DKI. Sehingga, program tersebut dapat dilaksanakan kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
