Tak Ada Anggaran, Pengelola Patungan Perbaiki RPTRA yang Usang

Jakarta: Sejumlah pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, terpaksa mengeluarkan uang dari kocek pribadinya untuk memperbaiki fasilitas publik yang sudah rusak. Hal ini dilakukan karena tidak ada anggaran yang tersedia dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. "Kita patungan perbaikan kerusakan yang ada di gedung RPTRA Rusun Tanah Tinggi ini," ujar pengelola RPTRA Rusun Tanah Tinggi, WT, Jakarta, Kamis, 14 April 2022. WT mengatakan RPTRA Rusun Tanah Tinggi banyak yang rusak. Seperti, kebocoran dan alat permainan yang berkarat akibat tidak ada perawatan. "Kerusakan pernah kita laporkan ke kelurahan tapi tidak ada respons dari mereka, makanya kita pengelola yang gajinya hanya UMR DKI memilih patungan dalam melakukan perbaikan," ujar dia. Baca: Kondisi 50 RPTRA di Jakpus Butuh Perhatian Sementara itu, Lurah Tanah Tinggi Sunardi mengatakan anggaran perbaikan RPTRA ada di ranah kelurahan. Namun, anggaran tersebut dihapus dan dialihkan untuk penanganan pandemi covid-19. "Kita berharap di tahun ini anggaran perbaikan RPTRA sudah tersedia dan bisa kita lakukan perbaikan RPTRA yang rusak dengan anggaran yang ada," ujar dia. Sebelumnya, puluhan RPTRA di Jakarta Pusat tidak terawat. Alasannya, biaya perawatan dialihkan untuk penanganan covid-19. "(Sebanyak) 50 RPTRA ini harus segera ada perawatan," ucap Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Sudin Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP), Bangun Manalu, dihubungi Medcom.id, Rabu 13 April 2022. Dia mengatakan kondisi area bermain anak banyak yang tidak layak digunakan dan berkarat. Hal itu sangat berbahaya bagi anak-anak yang berada di RPTRA, karena bisa terluka. "Hampir semua mainan di arena RPTRA berkarat dan rusak," ucap dia.