medcom.id, Depok: Dua hari setelah melepas jabatan sebagai Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mendadak sakit. Dia dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit (RS) Hermina, Jalan Siliwangi, Pancoran Mas, Kota Depok sebelum dirujuk ke RS Waluyo, Jakarta Timur.
Asisten Tata Praja Kota Depok Dudi Mira’d mengatakan Nur Mahmudi mengalami kelelahan. Politikus PKS itu, kata Dudi, sempat dirawat intensif di RS Hermina. Belum diketahui alasannya, Nur Mahmudi dipindah ke RS Waluyo, Jakarta Timur.
"Hingga saat ini, Nur Mahmudi masih dalam perawatan intensif di RS Waluyo," kata Dudi kepada Media Indonesia di Depok, Kamis (4/2/2016).
Dudi tak bersedia menjelaskan penyakit yang diderita Nur Mahmudi. "Pak Nur Mahmudi kelelahan. Itu saja sehingga harus dirawat. Pak Nur Mahmudi masuk ke RS sejak 29 Januari 2016," ujar Dudi.
Sejumlah pejabat daerah, termasuk orang dekat Nur Mahmudi ketika dikonfirmasi tentang penyakit yang diderita bekas orang nomor satu di Kota Depok itu, tak satupun bersedia memberikan penjelasan.
"Saya tidak tahu sakitnya apa. Saya pun tak tahu kemana Pak Nur Mahmudi dirujuk, karena tak bisa dijenguk," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Yayan Arianto.
Nur Mahmudi dilarikan ke RS Hermina, seusai menyerahkan jabatan Wali Kota Depok kepada Pelaksana Tugas Wali Kota Depok Arifin Kertasaputra di Bandung, Jawa Barat, 26 Januari 2016. Sore harinya, sekira pukul 16.00 WIB, Nur Mahmudi langsung meresmikan pasar penampungan pedagang Pasar Cisalak di Jalan Radar AURI Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis.
Dari Bandung, Nur Mahmudi mengemudikan sendiri mobil pribadinya. Saat itu dia satu mobil dengan istri, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Harry Prihanto, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok, Wijayanto, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Depok Hardiono.
Wali Kota Depok terpilih, Muhamad Idris Abdul Shomad, mengaku belum mengetahui penyakit yang diderita Nur Mahmudi. "Belum tahu saya. Kabarnya jangan dijenguk dulu perlu istrahat karena kecapean, “ kata bekas Wakil Wali Kota Depok ini.
Idris menduga, sakitnya Nur Mahmudi dikarenakan akumulasi kelelahan. Pasalnya, sejak dua pekan terakhir kegiatan pria berusia 54 tahun itu sangat padat. "Kegiatannya sangat padat. Bandung, Depok, Jakarta terus seperti itu. Sampai juga ke Lombok. Dari Lombok ke Bandung lagi. Sangat mungkin karena kelelahan," ujarnya.
medcom.id, Depok: Dua hari setelah melepas jabatan sebagai Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mendadak sakit. Dia dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit (RS) Hermina, Jalan Siliwangi, Pancoran Mas, Kota Depok sebelum dirujuk ke RS Waluyo, Jakarta Timur.
Asisten Tata Praja Kota Depok Dudi Mira’d mengatakan Nur Mahmudi mengalami kelelahan. Politikus PKS itu, kata Dudi, sempat dirawat intensif di RS Hermina. Belum diketahui alasannya, Nur Mahmudi dipindah ke RS Waluyo, Jakarta Timur.
"Hingga saat ini, Nur Mahmudi masih dalam perawatan intensif di RS Waluyo," kata Dudi kepada
Media Indonesia di Depok, Kamis (4/2/2016).
Dudi tak bersedia menjelaskan penyakit yang diderita Nur Mahmudi. "Pak Nur Mahmudi kelelahan. Itu saja sehingga harus dirawat. Pak Nur Mahmudi masuk ke RS sejak 29 Januari 2016," ujar Dudi.
Sejumlah pejabat daerah, termasuk orang dekat Nur Mahmudi ketika dikonfirmasi tentang penyakit yang diderita bekas orang nomor satu di Kota Depok itu, tak satupun bersedia memberikan penjelasan.
"Saya tidak tahu sakitnya apa. Saya pun tak tahu kemana Pak Nur Mahmudi dirujuk, karena tak bisa dijenguk," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Yayan Arianto.
Nur Mahmudi dilarikan ke RS Hermina, seusai menyerahkan jabatan Wali Kota Depok kepada Pelaksana Tugas Wali Kota Depok Arifin Kertasaputra di Bandung, Jawa Barat, 26 Januari 2016. Sore harinya, sekira pukul 16.00 WIB, Nur Mahmudi langsung meresmikan pasar penampungan pedagang Pasar Cisalak di Jalan Radar AURI Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis.
Dari Bandung, Nur Mahmudi mengemudikan sendiri mobil pribadinya. Saat itu dia satu mobil dengan istri, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Harry Prihanto, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok, Wijayanto, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Depok Hardiono.
Wali Kota Depok terpilih, Muhamad Idris Abdul Shomad, mengaku belum mengetahui penyakit yang diderita Nur Mahmudi. "Belum tahu saya. Kabarnya jangan dijenguk dulu perlu istrahat karena kecapean, “ kata bekas Wakil Wali Kota Depok ini.
Idris menduga, sakitnya Nur Mahmudi dikarenakan akumulasi kelelahan. Pasalnya, sejak dua pekan terakhir kegiatan pria berusia 54 tahun itu sangat padat. "Kegiatannya sangat padat. Bandung, Depok, Jakarta terus seperti itu. Sampai juga ke Lombok. Dari Lombok ke Bandung lagi. Sangat mungkin karena kelelahan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
