medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendorong produsen dari Gabungan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) DKI Jakarta membuat alat-alat kesehatan sendiri. Hal ini agar pemerintah tidak perlu lagi mengimpor barang-barang dari luar negeri.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, DKI sudah behasil membuat kesepakatan kontrak bersama dengan Gakeslab terkait obat. Ahok pun mendorong agar Gakeslab mampu membuat alat kesehatan.
Kontrak kerja sama dengan Gakeslab, menurut Ahok, bakal meningkatkan kualitas produksi barang-barang dalam negeri. Ini juga menepis anggapan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mementingkan perusahaan asing.
"Dulu kan orang menyerang saya waktu saya memulai rajin di LKPP, seolah-olah saya tidak memperhatikan perusahaan lokal," ujar Ahok, saat memberi sambutan di Musyawarah Provinsi Gakeslab, di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).
Ahok menambahkan, kontrak kerja sama perusahaan lokal melalui LKPP dan e-catalogue akan menguntungkan perusahaan lokal. Ahok pun tidak segan-segan menunjuk perusahaan lokal untuk memproduksi.
"Kalau kamu udah ada e-catalogue, kontrak payung, selama barangnya bisa dipakai, yang bukan yang hi-tech segala macam, kita akan langsung tunjuk yang lokal, ini akan membuat (perusahaan) yang lokal berproduksi," papar dia.
Konsep seperti itu, sebut mantan Bupati Belitung Timur tersebut, sudah pernah digunakan pada saat pengadaan bus TransJakarta. Pengadaan bus TransJakarta oleh produsen lokal, kata Ahok telah berhasil.
Sementara, untuk alat kesehatan di rumah sakit-rumah sakit baru milik DKI, Ahok bangga beberapa sudah diisi produsen lokal.
"Kalau Anda lihat rumah sakit kami yang baru buka, di Pasar Minggu atau Koja, itu semua ranjang, alat-alat kesehatan, tatakan, semua produksi lokal. Kalau alat untuk cek USG, ya kita belum bisa, tapi masa buat tatakan mesinnya mesti impor, nah ini yang kita mulai produksi," jelas dia.
Lebih jauh, Ahok percaya bahwa Gakeslab sudah dapat menangkap komitmen DKI yang mengedapankan perusahaan lokal. Untuk itu, urusan pengadaan barang juga diharapkan tidak lagi dengan menyogok oknum pemerintah.
"Anda punya captive market, dan tak perlu nyogok. Awas kalau nyogok. Karena saya yakin kalau kita transparan dan terbuka semua, pasti semua data semua barang jadi benar, harga jadi benar," tegas Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendorong produsen dari Gabungan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) DKI Jakarta membuat alat-alat kesehatan sendiri. Hal ini agar pemerintah tidak perlu lagi mengimpor barang-barang dari luar negeri.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, DKI sudah behasil membuat kesepakatan kontrak bersama dengan Gakeslab terkait obat. Ahok pun mendorong agar Gakeslab mampu membuat alat kesehatan.
Kontrak kerja sama dengan Gakeslab, menurut Ahok, bakal meningkatkan kualitas produksi barang-barang dalam negeri. Ini juga menepis anggapan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mementingkan perusahaan asing.
"Dulu kan orang menyerang saya waktu saya memulai rajin di LKPP, seolah-olah saya tidak memperhatikan perusahaan lokal," ujar Ahok, saat memberi sambutan di Musyawarah Provinsi Gakeslab, di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).
Ahok menambahkan, kontrak kerja sama perusahaan lokal melalui LKPP dan e-catalogue akan menguntungkan perusahaan lokal. Ahok pun tidak segan-segan menunjuk perusahaan lokal untuk memproduksi.
"Kalau kamu udah ada e-catalogue, kontrak payung, selama barangnya bisa dipakai, yang bukan yang hi-tech segala macam, kita akan langsung tunjuk yang lokal, ini akan membuat (perusahaan) yang lokal berproduksi," papar dia.
Konsep seperti itu, sebut mantan Bupati Belitung Timur tersebut, sudah pernah digunakan pada saat pengadaan bus TransJakarta. Pengadaan bus TransJakarta oleh produsen lokal, kata Ahok telah berhasil.
Sementara, untuk alat kesehatan di rumah sakit-rumah sakit baru milik DKI, Ahok bangga beberapa sudah diisi produsen lokal.
"Kalau Anda lihat rumah sakit kami yang baru buka, di Pasar Minggu atau Koja, itu semua ranjang, alat-alat kesehatan, tatakan, semua produksi lokal. Kalau alat untuk cek USG, ya kita belum bisa, tapi masa buat tatakan mesinnya mesti impor, nah ini yang kita mulai produksi," jelas dia.
Lebih jauh, Ahok percaya bahwa Gakeslab sudah dapat menangkap komitmen DKI yang mengedapankan perusahaan lokal. Untuk itu, urusan pengadaan barang juga diharapkan tidak lagi dengan menyogok oknum pemerintah.
"Anda punya captive market, dan tak perlu nyogok. Awas kalau nyogok. Karena saya yakin kalau kita transparan dan terbuka semua, pasti semua data semua barang jadi benar, harga jadi benar," tegas Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
