medcom.id, Jakarta: Masyarakat harus mewaspadai peredaran obat di sekitar mereka. Pasalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sebuah apotek yang menjadi distributor obat palsu dan obat ilegal dalam Operasi STORM V 2014.
"Itu (apotek) distributor yang menjual obat suntik ilegal. Kedoknya yah apotek rakyat biasa," ucap Kepala BPOM Roy A Sparringa di kantornya, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).
Apotek tersebut berlokasi di kawasan Pramuka, Jakarta Timur. Hasil temuan obat, kata Roy, bernilai miliaran rupiah. "Nilai keekonomiannya itu Rp 1.25 miliar," ujar dia.
Menurut Roy, masyarakat harus menghindari membeli obat yang dijual di sembarang tempat. Anjurannya, masyarakat lebih baik membeli di rumah sakit atau toko obat yang terpercaya.
"Di apotek itu jangan ada produk ilegal. (Masyarakat) kalau ada yang (beli) obat-obat dijual di pinggir jalan itu, jangan dibelilah. Itu palsu atau ilegal," tukas dia.
Temuan tersebut termasuk dalam Operasi STORM V Tahun 2014 yang dilakukan sejak Juni hingga Agustus di wilayah Tangerang, Jakarta, Bandar Lampung, dan Jawa Timur. Kegiatan itu berhasil menemukan 173 item obat ilegal, 1.520 item obat tradisional ilegal, termasuk mengandung bahan kimia obat, dan 1.963 item kosmetik ilegal. Total nilai ekonominya mencapai Rp 31.66 miliar.
"Tindak lanjut dari hasil operasi ini adalah seluruh produk jadi, bahan baku, kemasan, serta alat produksi akan dimusnahkan setelah mendapat penetapan pengadilan," tutup Roy.
medcom.id, Jakarta: Masyarakat harus mewaspadai peredaran obat di sekitar mereka. Pasalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sebuah apotek yang menjadi distributor obat palsu dan obat ilegal dalam Operasi STORM V 2014.
"Itu (apotek) distributor yang menjual obat suntik ilegal. Kedoknya
yah apotek rakyat biasa," ucap Kepala BPOM Roy A Sparringa di kantornya, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).
Apotek tersebut berlokasi di kawasan Pramuka, Jakarta Timur. Hasil temuan obat, kata Roy, bernilai miliaran rupiah. "Nilai keekonomiannya itu Rp 1.25 miliar," ujar dia.
Menurut Roy, masyarakat harus menghindari membeli obat yang dijual di sembarang tempat. Anjurannya, masyarakat lebih baik membeli di rumah sakit atau toko obat yang terpercaya.
"Di apotek itu jangan ada produk ilegal. (Masyarakat) kalau ada yang (beli) obat-obat dijual di pinggir jalan itu, jangan dibelilah. Itu palsu atau ilegal," tukas dia.
Temuan tersebut termasuk dalam Operasi STORM V Tahun 2014 yang dilakukan sejak Juni hingga Agustus di wilayah Tangerang, Jakarta, Bandar Lampung, dan Jawa Timur. Kegiatan itu berhasil menemukan 173 item obat ilegal, 1.520 item obat tradisional ilegal, termasuk mengandung bahan kimia obat, dan 1.963 item kosmetik ilegal. Total nilai ekonominya mencapai Rp 31.66 miliar.
"Tindak lanjut dari hasil operasi ini adalah seluruh produk jadi, bahan baku, kemasan, serta alat produksi akan dimusnahkan setelah mendapat penetapan pengadilan," tutup Roy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
