medcom.id, Tangerang: Sejumlah wartawan berunjuk rasa di Mal Tangerang City (Tangcity), Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2014). Mereka mendesak manajemen mal memberikan sanksi tegas terhadap para petugas keamanan yang menganiaya dua wartawan peliput kebakaran mal, kemarin.
Mantan wakil Ketua Pokja Wartawan Harian Tangerang, Aimar Rani menegaskan bahwa wartawan adalah pencari berita untuk kepentingan masyarakat luas, bukan maling atau binatang. "Kami minta supaya pihak mal Tangcity memberi sanksi tegas kepada petugas keamanan yang telah berbuat arogan atau premanisme itu," kata Aimar dalam unjuk rasa hari ini.
Manajemen Mal Tangcity berjanji menindak tegas petugas keamanan mal tersebut bila mereka terbukti bersalah. "Kasus ini sudah ditangani oleh pihak Ppolrestro Tangerang. Dan kalau mereka memang terbukti bersalah, kami tidak akan lagi mempekerjakannya," kata Wina Andriani, perwakilan Tangcity.
Dua wartawan yang mengalami penganiayaan adalah Airlangga, wartawan telivisi swasta nasional, dan Uis Darmawan, wartawan media cetak. Mereka diduga dianiaya saat meliput kebakaran di tempat tinggal pekerja proyek Mal Tangcity, Rabu sore.
Tiba-tiba mereka dilarang dan dipukuli oleh petugas keaman tersebut hingga babak belur. "Saya sudah berupaya menjelaskan bahwa saya wartawan yang sedang melput. Namun, mereka langsung melakukan pemukulan dan pengeroyokan," kata Airlangga.
Keduanya telah melaporkan kasus itu ke Markas Polres Metro Tangerang. Empat orang petugas keamanan yang diduga melakukan penganiayaan langsung diamankan dan diperiksa lebih lanjut.
"Keempat orang petugas keamanan itu sudah kami amankan untuk diperiksa," kata Kasat Reskrim Polres Metyro Tangerang, Ajun Komisaris Suratno.
medcom.id, Tangerang: Sejumlah wartawan berunjuk rasa di Mal Tangerang City (Tangcity), Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2014). Mereka mendesak manajemen mal memberikan sanksi tegas terhadap para petugas keamanan yang menganiaya dua wartawan peliput kebakaran mal, kemarin.
Mantan wakil Ketua Pokja Wartawan Harian Tangerang, Aimar Rani menegaskan bahwa wartawan adalah pencari berita untuk kepentingan masyarakat luas, bukan maling atau binatang. "Kami minta supaya pihak mal Tangcity memberi sanksi tegas kepada petugas keamanan yang telah berbuat arogan atau premanisme itu," kata Aimar dalam unjuk rasa hari ini.
Manajemen Mal Tangcity berjanji menindak tegas petugas keamanan mal tersebut bila mereka terbukti bersalah. "Kasus ini sudah ditangani oleh pihak Ppolrestro Tangerang. Dan kalau mereka memang terbukti bersalah, kami tidak akan lagi mempekerjakannya," kata Wina Andriani, perwakilan Tangcity.
Dua wartawan yang mengalami penganiayaan adalah Airlangga, wartawan telivisi swasta nasional, dan Uis Darmawan, wartawan media cetak. Mereka diduga dianiaya saat meliput kebakaran di tempat tinggal pekerja proyek Mal Tangcity, Rabu sore.
Tiba-tiba mereka dilarang dan dipukuli oleh petugas keaman tersebut hingga babak belur. "Saya sudah berupaya menjelaskan bahwa saya wartawan yang sedang melput. Namun, mereka langsung melakukan pemukulan dan pengeroyokan," kata Airlangga.
Keduanya telah melaporkan kasus itu ke Markas Polres Metro Tangerang. Empat orang petugas keamanan yang diduga melakukan penganiayaan langsung diamankan dan diperiksa lebih lanjut.
"Keempat orang petugas keamanan itu sudah kami amankan untuk diperiksa," kata Kasat Reskrim Polres Metyro Tangerang, Ajun Komisaris Suratno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)
