Transjakarta Siapkan 6 Halte Terintegrasi dengan LRT Bodebek

Jakarta: PT Transjakarta siap berintegrasi dengan Lintas Rel Terpadu (LRT) Bogor, Depok, Bekasi. Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta Yoga Adiwinarto menyebut enam halte bakal dirombak terkait integrasi itu. "Dari enam halte, tiga halte di antaranya ada di Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) yakni Halte Depkes, Halte GOR Sumantri, dan Halte Setiabudi Aini," beber Yoga dalam acara Temu Jurnalis Transjakarta, di Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2019.  Yoga menuturkan tepat di atas tiga halte itu akan dilalui LRT Bodebek rute Cawang-Dukuh Atas. PT Transjakarta bakal membangun elevator atau tangga dari halte menuju stasiun. Perombakan juga bakal dilakukan di Halte Cawang BNN. Yoga menyebut bakal ada perluasan di halte itu sebab sudah terlalu sempit dan tidak sepadan dengan pertumbuhan penumpang. "Akan sangat ruwet ketika nanti dipaksakan berintegrasi dengan LRT sehingga harus diperluas," ungkap Yoga. Perombakam empat halte akan dilakukan pada 2020 dan ditargetkan selesai bersamaan dengan selesainya pembangunan LRT Cawang-Dukuh Atas pada 2021. Sementara dua halte lainnya yang akan berintegrasi, Halte Ciracas/Kampung Rambutan dan Halte Harja Mukti/Cibubur. Kedua halte akan besinggungan dengan LRT Bodebek rute Cawang-Cibubur. Yoga menyebut Halte Ciracas akan diperluas sekaligus dibangun transit plaza untuk memudahkan penumpang berganti moda transportasi. Halte itu bersinggungan dengan Terminal Kampung Rambutan. "Untuk memudahkan penumpang LRT yang hendak berganti moda ke Transjakarta, angkutan kota maupun bus antarkota antarprovinsi," papar Yoga. Sementara di Halte Harja Mukti akan dibangun jembatan penghubung atau skybridge. "Karena nanti jarak keduanya kemungkinan cukup jauh sehingga lebih cocok skybridge," kata dia.  PT Transjakarta telah melakukan pertemuan dengan Adhi Karya selaku kontraktor LRT Bodebek untuk merencanakan integrasi pada dua halte itu. LRT Bodebek rute Cawang-Cibubur ditargetkan beroperasi akhir tahun ini.