Jakarta: PT MRT Jakarta bakal menata seluruh ojek online yang berada di areal stasiun Moda Raya Terpadu (MRT). Salah satunya dengan menyiapkan area penjemputan dan penurunan penumpang di setiap stasiun.
"Kita berkerja sama dengan operator ojek online untuk menetapkan titik lokasi pick up dan drop off. Ini kita atur agar tidak mengganggu ketertiban lalu lintas dan penumpang," kata Direktur Kontruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim di Jakarta Pusat, Jumat 1 Maret 2019.
Tak hanya menyediakan area penjemputan, PT MRT Jakarta akan melengkapi stasiun MRT dengan park and ride di stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati. "Ini untuk penyediaan layanan integrasi dan memudahkan warga yang ada di wilayah Selatan," katanya.
PT MRT juga berkoordinasi dengan PT TransJakarta untuk menyediakan bus pengumpan di setiap stasiun. "Kami juga akan menata agar kawasan stasiun bebas dari parkir liar. Kami bakal kerja sama dengan Pemprov DKI," ungkap dia.
Berdasarkan jadwal, MRT Jakarta mulai melakukan uji coba berpenumpang pada tanggal 24 Maret hingga 31 Maret 2019. Uji coba dijalankan mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Selama tahap uji coba, MRT menyiapkan kuota hingga 28 ribu penumpang.
Baca: 28 Ribu Masyarakat Bisa Ikut Uji Coba MRT
Warga Jakarta yang ingin mengikuti uji coba bisa mendaftarkan diri di www.jakartamrt.co.id pada tanggal 5 Maret mendatang. Di laman tersebut, warga yang hendak mendaftar bisa langsung mengisi data diri, stasiun keberangkatan, dan waktu keberangkatan.
MRT Jakarta rute Lebak Bulus-Bundaran HI menggunakan 16 rangkaian kereta. 14 rangkaian untuk operasional dan dua untuk cadangan. Satu kereta bisa memuat 200-300 penumpang dengan jumlah maksimal sekitar 1.800 penumpang untuk satu rangkaian.
Kecepatan rangkaian kereta MRT bisa mencapai 80 kilometer per jam di bawah tanah dan bisa meningkat hingga 100 kilometer per jam di layang. Dengan begitu, perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI bisa ditempuh dalam 30 menit.
Jakarta: PT MRT Jakarta bakal menata seluruh ojek online yang berada di areal stasiun Moda Raya Terpadu (MRT). Salah satunya dengan menyiapkan area penjemputan dan penurunan penumpang di setiap stasiun.
"Kita berkerja sama dengan operator ojek online untuk menetapkan titik lokasi
pick up dan
drop off. Ini kita atur agar tidak mengganggu ketertiban lalu lintas dan penumpang," kata Direktur Kontruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim di Jakarta Pusat, Jumat 1 Maret 2019.
Tak hanya menyediakan area penjemputan, PT MRT Jakarta akan melengkapi stasiun MRT dengan
park and ride di stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati. "Ini untuk penyediaan layanan integrasi dan memudahkan warga yang ada di wilayah Selatan," katanya.
PT MRT juga berkoordinasi dengan PT TransJakarta untuk menyediakan bus pengumpan di setiap stasiun. "Kami juga akan menata agar kawasan stasiun bebas dari parkir liar. Kami bakal kerja sama dengan Pemprov DKI," ungkap dia.
Berdasarkan jadwal, MRT Jakarta mulai melakukan uji coba berpenumpang pada tanggal 24 Maret hingga 31 Maret 2019. Uji coba dijalankan mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Selama tahap uji coba, MRT menyiapkan kuota hingga 28 ribu penumpang.
Baca: 28 Ribu Masyarakat Bisa Ikut Uji Coba MRT
Warga Jakarta yang ingin mengikuti uji coba bisa mendaftarkan diri di www.jakartamrt.co.id pada tanggal 5 Maret mendatang. Di laman tersebut, warga yang hendak mendaftar bisa langsung mengisi data diri, stasiun keberangkatan, dan waktu keberangkatan.
MRT Jakarta rute Lebak Bulus-Bundaran HI menggunakan 16 rangkaian kereta. 14 rangkaian untuk operasional dan dua untuk cadangan. Satu kereta bisa memuat 200-300 penumpang dengan jumlah maksimal sekitar 1.800 penumpang untuk satu rangkaian.
Kecepatan rangkaian kereta MRT bisa mencapai 80 kilometer per jam di bawah tanah dan bisa meningkat hingga 100 kilometer per jam di layang. Dengan begitu, perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI bisa ditempuh dalam 30 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
