medcom.id, Jakarta: Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara memiliki jumlah tunggakan biaya sewa tertinggi di antara seluruh rusun di DKI Jakarta. Hingga Juni 2017, total tunggakan sewa penghuni rusun mencapai Rp10 miliar.
"Ya memang karena paling banyak penghuninya, jadi jumlah tunggakannya juga paling tinggi," kata Kasat Pelayanan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Marunda, Ahmad Maulana kepada Metrotvnews.com, Rabu 2 Agustus 2017.
Maulana menjelaskan, 2.339 dari total 2.580 unit Rusunawa Marunda sudah dihuni. Jumlah penghuni pun terbanyak di antara 23 rusunawa lain milik Pemda DKI Jakarta.
Maulana mengatakan, rincian tunggakan terdiri dari biaya sewa Rp6,27 miliar, biaya air Rp1,7 miliar, dan biaya denda Ro2,02 miliar. Sementara itu, tarif listrik tidak ada tunggakan karena seluruh unit di Rusunawa Marunda menggunakan token yang ditanggung masing-masing penghuni setiap bulan.
"Ini tunggakan semua cluster, ada 26 gedung. Yang menunggak itu 1.528 unit warga relokasi dan 535 unit warga umum," beber Maulana.
Tak hanya Rusunawa Marunda, rusun lain di Jakarta pun memiliki tunggakan sewa. Rusunawa Pinus Elok, Jakarta Timur misalnya, memiliki tunggakan sewa Rp4,93 miliar. Jumlah itu berasal dari Rp2,75 tunggakan sewa unit, Rp985 juta tunggakan air, Rp480 juta tunggakan listrik, dan Rp715 juta denda tunggakan.
"Data sampai Juni 2017, dari 716 unit di sini ada 707 penghuni yang menunggak. Tapi sekarang sudah berkurang, sudah banyak yang bayar termasuk hari ini juga," tutur Kepala UPRS Pinus Elok Nugraharyadi.
Sementara itu, Rusunawa Pulo Gebang memiliki jumlah tunggakan Rp2,52 miliar yang berasal dari 654 penghuni. Sedangkan Rusunawa Komarudin, Jakarta Timur, memiliki tunggakan Rp1,3 miliar akibat keterlambatan bayar penghuni sejak 2013 hingga Juni 2017.
medcom.id, Jakarta: Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara memiliki jumlah tunggakan biaya sewa tertinggi di antara seluruh rusun di DKI Jakarta. Hingga Juni 2017, total tunggakan sewa penghuni rusun mencapai Rp10 miliar.
"Ya memang karena paling banyak penghuninya, jadi jumlah tunggakannya juga paling tinggi," kata Kasat Pelayanan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Marunda, Ahmad Maulana kepada
Metrotvnews.com, Rabu 2 Agustus 2017.
Maulana menjelaskan, 2.339 dari total 2.580 unit Rusunawa Marunda sudah dihuni. Jumlah penghuni pun terbanyak di antara 23 rusunawa lain milik Pemda DKI Jakarta.
Maulana mengatakan, rincian tunggakan terdiri dari biaya sewa Rp6,27 miliar, biaya air Rp1,7 miliar, dan biaya denda Ro2,02 miliar. Sementara itu, tarif listrik tidak ada tunggakan karena seluruh unit di Rusunawa Marunda menggunakan token yang ditanggung masing-masing penghuni setiap bulan.
"Ini tunggakan semua cluster, ada 26 gedung. Yang menunggak itu 1.528 unit warga relokasi dan 535 unit warga umum," beber Maulana.
Tak hanya Rusunawa Marunda, rusun lain di Jakarta pun memiliki tunggakan sewa. Rusunawa Pinus Elok, Jakarta Timur misalnya, memiliki tunggakan sewa Rp4,93 miliar. Jumlah itu berasal dari Rp2,75 tunggakan sewa unit, Rp985 juta tunggakan air, Rp480 juta tunggakan listrik, dan Rp715 juta denda tunggakan.
"Data sampai Juni 2017, dari 716 unit di sini ada 707 penghuni yang menunggak. Tapi sekarang sudah berkurang, sudah banyak yang bayar termasuk hari ini juga," tutur Kepala UPRS Pinus Elok Nugraharyadi.
Sementara itu, Rusunawa Pulo Gebang memiliki jumlah tunggakan Rp2,52 miliar yang berasal dari 654 penghuni. Sedangkan Rusunawa Komarudin, Jakarta Timur, memiliki tunggakan Rp1,3 miliar akibat keterlambatan bayar penghuni sejak 2013 hingga Juni 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
