Jakarta: Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di DKI Jakarta dinilai masih bisa diteruskan. Sebab, kasus covid-19 di 15 sekolah di Jakarta jumlahnya masih rendah.
Kendati demikian, perlu ada data kasus covid-19 pada murid atau guru yang terpapar covid-19. Data tersebut untuk memperlihatkan gejala-gejala yang dirasakan para pasien.
"Perlu data juga apakah siswa/guru yang terkena kasusnya berat atau tidak. Kalau gejalanya ringan maka PTM lebih baik diteruskan," kata anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak saat dihubungi, Minggu, 16 Januari 2022.
Menurut dia, kasus covid-19 akan semakin bertambah namun kenaikannya harus ditekan serendah mungkin. Gilbert mengatakan sekitar 75 persen dari jumlah kasus saat ini adalah dari luar. Bahkan jumlah pelajar yang terkena covid-19 tidak sampai 25 persen.
"Karena itu diawasi ketat protokol kesehatan berjalan di sekolah. Jelas ini akan bertambah jumlah sekolah yang terkena tapi tidak berat dan kasusnya kurang dari 25 persen angka DKI," kata dia.
Gilbert menilai yang terpenting saat ini adalah melihat dampak gejala covid-19 varian Omicron. Sehingga, hasil kajian itu nantinya disesuaikan pada kebijakan PTM di Ibu Kota.
Baca: Wagub: DKI Masih Penuhi Syarat Gelar PTM 100%
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyebut ada 15 sekolah di Jakarta yang terkonfirmasi kasus covid-19 selama penyelenggaraan PTM 100 persen. Temuan itu terdiri dari 19 kasus covid-19 dengan rincian, 16 siswa dan 3 guru.
"PTM itu totalnya ada 19 kasus. Sekarang jadi 15 sekolah. Terakhir 11 sekolah, sekarang meningkat jadi 15 sekolah. terakhir 12 kasus, sekarang jadi 19 kasus," kata Ariza di Jakarta, Minggu, 16 Januari 2022.
Pemprov DKI Jakarta masih tetap melaksanakan PTM dengan kapasitas 100 persen. Hal ini berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni SKB 4 Menteri dan SK Kepala Dinas DKI Jakarta. SKB tersebut menyatakan wilayah dengan status PPKM level 1 dan 2 masih bisa menerapkan PTM 100 persen. DKI Jakarta berada pada PPKM level 2.
Jakarta:
Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di DKI Jakarta dinilai masih bisa diteruskan. Sebab, kasus covid-19 di 15 sekolah di Jakarta jumlahnya masih rendah.
Kendati demikian, perlu ada data kasus covid-19 pada murid atau guru yang terpapar
covid-19. Data tersebut untuk memperlihatkan gejala-gejala yang dirasakan para pasien.
"Perlu data juga apakah siswa/guru yang terkena kasusnya berat atau tidak. Kalau gejalanya ringan maka PTM lebih baik diteruskan," kata anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak saat dihubungi, Minggu, 16 Januari 2022.
Menurut dia,
kasus covid-19 akan semakin bertambah namun kenaikannya harus ditekan serendah mungkin. Gilbert mengatakan sekitar 75 persen dari jumlah kasus saat ini adalah dari luar. Bahkan jumlah pelajar yang terkena covid-19 tidak sampai 25 persen.
"Karena itu diawasi ketat protokol kesehatan berjalan di sekolah. Jelas ini akan bertambah jumlah sekolah yang terkena tapi tidak berat dan kasusnya kurang dari 25 persen angka DKI," kata dia.
Gilbert menilai yang terpenting saat ini adalah melihat dampak gejala covid-19 varian Omicron. Sehingga, hasil kajian itu nantinya disesuaikan pada kebijakan PTM di Ibu Kota.
Baca:
Wagub: DKI Masih Penuhi Syarat Gelar PTM 100%
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyebut ada 15 sekolah di Jakarta yang terkonfirmasi kasus covid-19 selama penyelenggaraan PTM 100 persen. Temuan itu terdiri dari 19 kasus covid-19 dengan rincian, 16 siswa dan 3 guru.
"PTM itu totalnya ada 19 kasus. Sekarang jadi 15 sekolah. Terakhir 11 sekolah, sekarang meningkat jadi 15 sekolah. terakhir 12 kasus, sekarang jadi 19 kasus," kata Ariza di Jakarta, Minggu, 16 Januari 2022.
Pemprov DKI Jakarta masih tetap melaksanakan PTM dengan kapasitas 100 persen. Hal ini berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni SKB 4 Menteri dan SK Kepala Dinas DKI Jakarta. SKB tersebut menyatakan wilayah dengan status PPKM level 1 dan 2 masih bisa menerapkan PTM 100 persen. DKI Jakarta berada pada PPKM level 2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)
