medcom.id, Jakarta: Upaya Koalisi Kekeluargaan mengadang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 diyakini tidak efektif. Sebab, pilkada sama halnya pilpres, adalah ajang memilih figur, bukan partai.
Pilpres 2014 menjadi contoh nyata. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang didukung NasDem, PDI Perjuangan, PKB, dan Hanura, berhasil mengalahkan Prabowo-Hatta Rajasa yang mendapat dukungan enam partai politik.
<blockquote class="twitter-video" data-lang="id"><p lang="in" dir="ltr">NasDem Tetap Dukung Ahok Lewat Jalur Mana pun <a href="https://t.co/DoPEnHcCg4">https://t.co/DoPEnHcCg4</a> <a href="https://t.co/SWh71XPecA">pic.twitter.com/SWh71XPecA</a></p>— METRO TV (@Metro_TV) <a href="https://twitter.com/Metro_TV/status/758284875451379712">27 Juli 2016</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
Video lengkap klik di sini
Contoh lain, pada pilpres sebelumnya, Koalisi Kebangsaan yang mengusung Megawati Soekarnoputri kalah dari koalisi kecil yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung mengatakan, seharusnya partai politik belajar dari dua peristiwa itu. "Bukan soal besar-kecilnya koalisi, tetapi ini soal pilihan rakyat pada figur yang diusung,” kata Martin, Kamis (11/8/2016).
Martin menegaskan, NasDem, Golkar, dan Hanura, sudah memiliki kesamaan visi dan ideologi mendukung Ahok sebagai pemimpin Jakarta periode 2017 - 2022. Soal bakal calon wakil gubernur, menurut Martin, NasDem mengikuti pilihan Ahok.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan potongan tumpeng kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat perayaan HUT ke-5 Garda Pemuda NasDem di Jakarta, Jumat 22 Juli 2016. Foto: MI/Ramdani
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Toto Sugiarto sependapat bahwa kemenangan pada Pilkada DKI bukan terletak pada besarnya koalisi pendukung calon, melainkan pada figur yang dicalonkan.
“Yang menentukan kemenangan figur sendiri, yang diterima rakyat, mendapat simpati rakyat, dan memiliki elektabilitas tinggi,” kata Toto, Kamis 3 Agustus.
Koalisi Kekeluargaan digagas pengurus tujuh partai tingkat DPD Jakarta, yakni PDI Perjuangan, Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, PKB, dan PPP. Hingga saat ini, Koalisi Kekeluargaan belum menentukan bakal calon gubernur.
medcom.id, Jakarta: Upaya Koalisi Kekeluargaan mengadang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 diyakini tidak efektif. Sebab, pilkada sama halnya pilpres, adalah ajang memilih figur, bukan partai.
Pilpres 2014 menjadi contoh nyata. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang didukung NasDem, PDI Perjuangan, PKB, dan Hanura, berhasil mengalahkan Prabowo-Hatta Rajasa yang mendapat dukungan enam partai politik.
Video lengkap klik di
sini
Contoh lain, pada pilpres sebelumnya, Koalisi Kebangsaan yang mengusung Megawati Soekarnoputri kalah dari koalisi kecil yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung mengatakan, seharusnya partai politik belajar dari dua peristiwa itu. "Bukan soal besar-kecilnya koalisi, tetapi ini soal pilihan rakyat pada figur yang diusung,” kata Martin, Kamis (11/8/2016).
Martin menegaskan, NasDem, Golkar, dan Hanura, sudah memiliki kesamaan visi dan ideologi mendukung Ahok sebagai pemimpin Jakarta periode 2017 - 2022. Soal bakal calon wakil gubernur, menurut Martin, NasDem mengikuti pilihan Ahok.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan potongan tumpeng kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat perayaan HUT ke-5 Garda Pemuda NasDem di Jakarta, Jumat 22 Juli 2016. Foto: MI/Ramdani
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Toto Sugiarto sependapat bahwa kemenangan pada Pilkada DKI bukan terletak pada besarnya koalisi pendukung calon, melainkan pada figur yang dicalonkan.
“Yang menentukan kemenangan figur sendiri, yang diterima rakyat, mendapat simpati rakyat, dan memiliki elektabilitas tinggi,” kata Toto, Kamis 3 Agustus.
Koalisi Kekeluargaan digagas pengurus tujuh partai tingkat DPD Jakarta, yakni PDI Perjuangan, Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, PKB, dan PPP. Hingga saat ini, Koalisi Kekeluargaan belum menentukan bakal calon gubernur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)
