medcom.id, Jakarta: Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menerima tantangan Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama untuk mengaudit kekayaan. Namun, dia menyayangkan sikap Ahok yang membawa masalah pribadi.
"Sebelum saya jadi pejabat saya punya perusahaan. Jangan salah, sampai hari ini perusahaan saya masih banyak loh, jadi silahkan saja kalau mau diaudit, buat apa takut," kata Prabowo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).
Politikus Partai Gerindra ini mengaku sudah menyerahkan laporan harta kekayaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2001 lalu.
"Tahun 2001 saya sudah melaporkan harta kekayaan ke KPK, tak ada temuan yang masalah. Kalau ditanya darimana harta saya, ya dari usaha saya. Banyak usaha saya. Kenapa mesti takut," tegasnya.
Prabowo tak mengerti mengapa Ahok berang ketika DPRD hendak memanggil dirinya untuk menjelaskan proses pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dinilai BPK menyalahi prosedur. "Aku ngomong bener dong, yang minta dipanggil kan dia, ya kami panggil, kok dia marah,” ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menerima tantangan Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama untuk mengaudit kekayaan. Namun, dia menyayangkan sikap Ahok yang membawa masalah pribadi.
"Sebelum saya jadi pejabat saya punya perusahaan. Jangan salah, sampai hari ini perusahaan saya masih banyak loh, jadi silahkan saja kalau mau diaudit, buat apa takut," kata Prabowo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).
Politikus Partai Gerindra ini mengaku sudah menyerahkan laporan harta kekayaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2001 lalu.
"Tahun 2001 saya sudah melaporkan harta kekayaan ke KPK, tak ada temuan yang masalah. Kalau ditanya darimana harta saya, ya dari usaha saya. Banyak usaha saya. Kenapa mesti takut," tegasnya.
Prabowo tak mengerti mengapa Ahok berang ketika DPRD hendak memanggil dirinya untuk menjelaskan proses pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dinilai BPK menyalahi prosedur. "Aku ngomong bener dong, yang minta dipanggil kan dia, ya kami panggil, kok dia marah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
