Jakarta: Dua pria dan wanita didalam adegan asusila salah satu perguruan tinggi di Depok yang sempat viral beberapa bulan lalu di media sosial mengakui keduanya yang ada didalam video tersebut. Hal itu setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter dan tim ahli.
"Iya (mengakui Hanna Annisa) Hafiznya juga pas pemeriksaan bulan November," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana saat dihubungi wartawan, Rabu 13 Desember 2017.
Kata Putu, dari keterangan tim dokter ada ciri-ciri khusus yang mengarah kepada kedua orang yang diduga didalam video tersebut. Meskipun pada pemeriksaan awal keduanya sempat mengelak.
"Di pemeriksaan lanjutan. (setelah ditunjukkan hasil dari ahli) iya (mengaku)," ujarnya.
Untuk sementara, status keduanya masih sebatas saksi. Sambil melengkapi bukti-bukti lain yang masih dalam tahap proses penyelidikan. Tidak menutup kemungkinan kata Putu keduanya akan ditetapkan sebagai tersangka.
"Prinsipnya kami akan melangkah ke sana. Tapi kami kan harus melengkapi bukti dulu, masih ada saksi yang akan diperiksa," jelasnya.
Dalam waktu dekat, polisi akan memeriksa saksi kunci sebelum melakukan gelar perkara. Status keduanya baru akan ditetapkan setelah gelar perkara selesai dilakukan.
Ia menambahkan lokasi perekaman video tersebut terjadi di Depok. Salah satu kesulitannya, video tersebut berlangsung dua tahun lalu dan baru kemarin keduanya mengaku.
Selain menyasar pemeran dalam video tersebut, polisi pun akan melengkapi bukti-bukti untuk menyasar penyebar video asusila itu. "Ya pemeran kan sudah kita ketahui. Kemudian kita lengkapi bukti untuk cari pemerannya," pungkasnya.
Sebuah video yang mempertontonkan adegan persetubuhan diduga terjadi di Depok, viral di media sosial. Video berdurasi lima menit itu meresahkan lantaran tersebar di media sosial dan grup aplikasi pesan singkat.
Polisi membuka penyelidikan video porno yang beredar di media sosial. Video mesum yang diduga melibatkan salah satu alumni Universitas Indonesia itu dinilai meresahkan.
Video diduga tersebar dari pemilik akun media sosial atas nama Hanna Annisa. Satuan Reskrim Polres Depok mengantongi informasi itu pada Rabu 25 Oktober 2017.
"Iya (mengakui Hanna Annisa) Hafiznya juga pas pemeriksaan bulan November," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana saat dihubungi wartawan, Rabu 13 Desember 2017.
Kata Putu, dari keterangan tim dokter ada ciri-ciri khusus yang mengarah kepada kedua orang yang diduga didalam video tersebut. Meskipun pada pemeriksaan awal keduanya sempat mengelak.
"Di pemeriksaan lanjutan. (setelah ditunjukkan hasil dari ahli) iya (mengaku)," ujarnya.
Untuk sementara, status keduanya masih sebatas saksi. Sambil melengkapi bukti-bukti lain yang masih dalam tahap proses penyelidikan. Tidak menutup kemungkinan kata Putu keduanya akan ditetapkan sebagai tersangka.
"Prinsipnya kami akan melangkah ke sana. Tapi kami kan harus melengkapi bukti dulu, masih ada saksi yang akan diperiksa," jelasnya.
Dalam waktu dekat, polisi akan memeriksa saksi kunci sebelum melakukan gelar perkara. Status keduanya baru akan ditetapkan setelah gelar perkara selesai dilakukan.
Ia menambahkan lokasi perekaman video tersebut terjadi di Depok. Salah satu kesulitannya, video tersebut berlangsung dua tahun lalu dan baru kemarin keduanya mengaku.
Selain menyasar pemeran dalam video tersebut, polisi pun akan melengkapi bukti-bukti untuk menyasar penyebar video asusila itu. "Ya pemeran kan sudah kita ketahui. Kemudian kita lengkapi bukti untuk cari pemerannya," pungkasnya.
Sebuah video yang mempertontonkan adegan persetubuhan diduga terjadi di Depok, viral di media sosial. Video berdurasi lima menit itu meresahkan lantaran tersebar di media sosial dan grup aplikasi pesan singkat.
Polisi membuka penyelidikan video porno yang beredar di media sosial. Video mesum yang diduga melibatkan salah satu alumni Universitas Indonesia itu dinilai meresahkan.
Video diduga tersebar dari pemilik akun media sosial atas nama Hanna Annisa. Satuan Reskrim Polres Depok mengantongi informasi itu pada Rabu 25 Oktober 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
