medcom.id, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyelenggarakan rapat kerja nasional selama empat hari ke depan. Kepala BPOM Roy Sparinga menyebut rakernas ini penting untuk meningkatkan kemitraan antara pusat dan daerah.
Roy menyebut tantangan pengawasan obat dan makanan semakin hari kian berat. Itu karena, berdasarkan pengamatan BPOM, ada saja cara produsen untuk mengakali makanan olahan yang mereka produksi.
"Tentu kita akan meningkatkan kemitraan, tantangan pengawasan obat dan makanan begitu hebat tantangannya, sehingga kita tingkatkan kemitraan antara pusat dan daerah, makanya ada Bapedda di sini, jadi pengawasan dan pembinaan harus seiring," kata Roy di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015).
Dalam rakernas ini, Roy menyebut seluruh pihak yang hadir baik pusat dan daerah akan membahas temuan-temuan obat dan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Pembahasan ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan perlindungan dan pengawasan oleh BPOM pusat maupun daerah di masyarakat nantinya.
Ada banyak masalah yang akan dibahas bersama dalam rakernas ini. Hal yang paling penting, kata Roy, pengawasan obat dan makanan di daerah dapat meningkat.
"Supaya kinerja pengawasan obat dan makanan itu meningkat. Jadi perlu juga peran serta di daerah," kata dia.
Diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional selama empat hari. Peran BPOM dalam pengawasan obat dan makanan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean pun menjadi tema rakernas ini.
Rakernas ini diadakan selama empat hari, dari 16 Maret hingga 19 Maret 2015 di Hotel Bidakara. Dewi menyebut rakernas bertujuan untuk membangun koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam berbagai hal.
Pembukaan rakernas ini dihadiri Kepala BPOM Roy Sparinga dan Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek. Terlihat juga sejumlah pejabat eselon 1 dari BPOM RI hadiri duduk di bagian depan tamu undangan.
medcom.id, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyelenggarakan rapat kerja nasional selama empat hari ke depan. Kepala BPOM Roy Sparinga menyebut rakernas ini penting untuk meningkatkan kemitraan antara pusat dan daerah.
Roy menyebut tantangan pengawasan obat dan makanan semakin hari kian berat. Itu karena, berdasarkan pengamatan BPOM, ada saja cara produsen untuk mengakali makanan olahan yang mereka produksi.
"Tentu kita akan meningkatkan kemitraan, tantangan pengawasan obat dan makanan begitu hebat tantangannya, sehingga kita tingkatkan kemitraan antara pusat dan daerah, makanya ada Bapedda di sini, jadi pengawasan dan pembinaan harus seiring," kata Roy di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015).
Dalam rakernas ini, Roy menyebut seluruh pihak yang hadir baik pusat dan daerah akan membahas temuan-temuan obat dan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Pembahasan ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan perlindungan dan pengawasan oleh BPOM pusat maupun daerah di masyarakat nantinya.
Ada banyak masalah yang akan dibahas bersama dalam rakernas ini. Hal yang paling penting, kata Roy, pengawasan obat dan makanan di daerah dapat meningkat.
"Supaya kinerja pengawasan obat dan makanan itu meningkat. Jadi perlu juga peran serta di daerah," kata dia.
Diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional selama empat hari. Peran BPOM dalam pengawasan obat dan makanan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean pun menjadi tema rakernas ini.
Rakernas ini diadakan selama empat hari, dari 16 Maret hingga 19 Maret 2015 di Hotel Bidakara. Dewi menyebut rakernas bertujuan untuk membangun koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam berbagai hal.
Pembukaan rakernas ini dihadiri Kepala BPOM Roy Sparinga dan Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek. Terlihat juga sejumlah pejabat eselon 1 dari BPOM RI hadiri duduk di bagian depan tamu undangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
