medcom.id, Jakarta: Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang tidak khawatir dengan razia yang gencar dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Mereka yang biasa bayar jatah preman selalu dapat informasi jika akan ada razia.
"Iya ada razia jam 9 nanti," kata Tono kepada Metrotvnews.com, Kamis 18 Mei 2017.
Tono yang sedang sibuk mengemasi barang dagangannya itu mengaku mendapat informasi dari seseorang. Ia enggan menyebut nama pemberi info, yang pasti informasinya selalu akurat.
Hal serupa diungkapkan PKL lainnya, Marni, yang menyebut selalu ada informasi jika Satpol PP akan melakukan razia. Saat ditanya asal informasi yang didapat, semua pedagang enggan menjawab.
"Pokoknya informasinya pasti, saya enggak tahu orangnya siapa," katanya sambil memindah barang dagangan.
Tak hanya menghilangkan jejak ketika penertiban, para pedagang juga mengaku kembali ke lapak masing-masing usai razia berlangsung. Sinaga misalnya, ia dan rekan lain pasti kembali ke lapak semula tanpa ada khawatir ada yang menempati.
Sinaga mengungkapkan, penertiban hanya dilakukan satu jam. Setelah itu penjual yang berdagang di trotoal kembali menggelar dagangannya di trotoar. "Ya enggak kapok, namanya cari duit, memangnya Satpol PP yang mau kasih makan," ujar Sinaga ketus.
Komandan Satpol PP Tanah Abang, Aries SC, tak mau berkomentar ketika ditanya keterlibatan preman soal bocoran informasi ini. Ia menegaskan, Polri dan TNI telah berkoordinasi untuk menindak preman. "Kepolisian dan TNI sudah berkoordinasi untuk menanganinya," kata Aries.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNPd0mVN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang tidak khawatir dengan razia yang gencar dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Mereka yang biasa bayar jatah preman selalu dapat informasi jika akan ada razia.
"Iya ada razia jam 9 nanti," kata Tono kepada
Metrotvnews.com, Kamis 18 Mei 2017.
Tono yang sedang sibuk mengemasi barang dagangannya itu mengaku mendapat informasi dari seseorang. Ia enggan menyebut nama pemberi info, yang pasti informasinya selalu akurat.
Hal serupa diungkapkan PKL lainnya, Marni, yang menyebut selalu ada informasi jika Satpol PP akan melakukan razia. Saat ditanya asal informasi yang didapat, semua pedagang enggan menjawab.
"Pokoknya informasinya pasti, saya enggak tahu orangnya siapa," katanya sambil memindah barang dagangan.
Tak hanya menghilangkan jejak ketika penertiban, para pedagang juga mengaku kembali ke lapak masing-masing usai razia berlangsung. Sinaga misalnya, ia dan rekan lain pasti kembali ke lapak semula tanpa ada khawatir ada yang menempati.
Sinaga mengungkapkan, penertiban hanya dilakukan satu jam. Setelah itu penjual yang berdagang di trotoal kembali menggelar dagangannya di trotoar. "Ya enggak kapok, namanya cari duit, memangnya Satpol PP yang mau kasih makan," ujar Sinaga ketus.
Komandan Satpol PP Tanah Abang, Aries SC, tak mau berkomentar ketika ditanya keterlibatan preman soal bocoran informasi ini. Ia menegaskan, Polri dan TNI telah berkoordinasi untuk menindak preman. "Kepolisian dan TNI sudah berkoordinasi untuk menanganinya," kata Aries.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
