medcom.id, Jakarta: Tak ada yang berubah dari sikap Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama usai ribut dengan pimpinan DPRD DKI di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Gubernur DKI itu tetap `ramai` dan seperti tak ambil pusing.
Alih-alih bermuka muram, Ahok justru banyak melempar senyum begitu keluar dari ruang pertemuan di Kemendagri menuju Balai Kota, Kamis (5/3/2015) sekitar pukul 12.10 WIB. Jam 14.35, mobil Kijang Inova hitam B 1987 RFR yang ditumpangi Ahok sampai di Balai Kota.
"Habis jalan-jalan, makan-makan, hehehe," Ahok enteng menjawab berondongan pertanyaan wartawan.
Ahok mengatakan, Balai Kota dan Kebon Sirih diberi waktu tujuh hari untuk mendiskusikan RAPBD 2015. Jika tak ada kesepakatan, Pemprov akan menggunakan pagu anggaran 2014.
"Kita tunggu saja. Kita punya tujuh hari. Tapi saya tidak yakin bisa ketemu karena tadi SKPD (satuan kerja perangkat daerah) mengaku tidak usulkan. Jadi, ya mungkin akan pakai pagu 2014," kata Ahok.
Ahok menjamin, pelayanan dan proses pembangunan di DKI tak akan terganggu, apalagi macet. Para SKPD sedang menyiapkan proses lelang. Proses lelang butuh waktu 45 hari sampai penetapan pemenang tender. Jadi, begitu proses RAPBD selesai, proses lelang pun rampung dan pembangunan bisa berjalan.
Tadi, saat akhir mediasi, Ahok terdengar marah-marah kepada Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi. Musababnya, anggaran pengadaan uninterruptible power supply (UPS) 2014 paling banyak ada di wilayah Jakbar: 25 unit.
Ahok menunjuk Anas untuk bicara dan mengungkapkan segala hal tentang UPS. Tapi, belum sempat Anas buka suara, pimpinan Dewan memprotes.
Ahok ternyata hanya akting. Dia pura-pura marah kepada Anas untuk menggertak pimpinan Dewan agar mengakui kejanggalan pengadaan UPS.
"Saya hanya akting marah-marah ke Pak Anas tadi. Saya mau gertak dia, dan dewan juga sudah panik," Ahok dengan muka memerah menahan geli.
medcom.id, Jakarta: Tak ada yang berubah dari sikap Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama usai ribut dengan pimpinan DPRD DKI di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Gubernur DKI itu tetap `ramai` dan seperti tak ambil pusing.
Alih-alih bermuka muram, Ahok justru banyak melempar senyum begitu keluar dari ruang pertemuan di Kemendagri menuju Balai Kota, Kamis (5/3/2015) sekitar pukul 12.10 WIB. Jam 14.35, mobil Kijang Inova hitam B 1987 RFR yang ditumpangi Ahok sampai di Balai Kota.
"Habis jalan-jalan, makan-makan,
hehehe," Ahok enteng menjawab berondongan pertanyaan wartawan.
Ahok mengatakan, Balai Kota dan Kebon Sirih diberi waktu tujuh hari untuk mendiskusikan RAPBD 2015. Jika tak ada kesepakatan, Pemprov akan menggunakan pagu anggaran 2014.
"Kita tunggu saja. Kita punya tujuh hari. Tapi saya tidak yakin bisa ketemu karena tadi SKPD (satuan kerja perangkat daerah) mengaku tidak usulkan. Jadi, ya mungkin akan pakai pagu 2014," kata Ahok.
Ahok menjamin, pelayanan dan proses pembangunan di DKI tak akan terganggu, apalagi macet. Para SKPD sedang menyiapkan proses lelang. Proses lelang butuh waktu 45 hari sampai penetapan pemenang tender. Jadi, begitu proses RAPBD selesai, proses lelang pun rampung dan pembangunan bisa berjalan.
Tadi, saat akhir mediasi, Ahok terdengar marah-marah kepada Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi. Musababnya, anggaran pengadaan uninterruptible power supply (UPS) 2014 paling banyak ada di wilayah Jakbar: 25 unit.
Ahok menunjuk Anas untuk bicara dan mengungkapkan segala hal tentang UPS. Tapi, belum sempat Anas buka suara, pimpinan Dewan memprotes.
Ahok ternyata hanya akting. Dia pura-pura marah kepada Anas untuk menggertak pimpinan Dewan agar mengakui kejanggalan pengadaan UPS.
"Saya hanya akting marah-marah ke Pak Anas tadi. Saya mau gertak dia, dan dewan juga sudah panik," Ahok dengan muka memerah menahan geli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)
