medcom.id, Jakarta: Beberapa pangkalan ojek lokal mengalami penurunan jumlah penumpang sejak kehadiran Go-Jek. Salah satunya pangkalan ojek lokal di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Pusat.
Salah seorang ojek lokal, Alur, 27, mengakui penurunan jumlah penumpang itu terasa pada dirinya. Pada dasarnya, ia menilai keberadaan Go-jek itu baik. Namun tetap saja, ia harus menanggung resiko soal pendapatan.
"Ada Go-jek bagus. Tapi, imbasnya kena ke kita. Berkurang pendapatannya. Memang enggak banyak sih yang berkurang, tapi kan lumayan," kata Alur, kepada Metrotvnews.com di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Pusat, Jumat (12/6/2015).
Dikatakan Alur, biasanya pelangganya merupakan mahasiswa. Setiap jam pulang kampus, akan selalu ada mahasiswa yang lewat pangkalannya dan meminta jasanya.
"Biasanya di dalam pada naik ojek kita. Tapi mungkin karena mahasiswa udah jadi pake gadget, jadi di ambil deh sama Go-jek semua," tuturnya.
Meski demikian, dia mengaku tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Dia hanya melihat fenomena Go-jek hanyalah sebagai perkembangan zaman yang tak terelakkan.
"Saya enggak masalahin namanya rejeki enggak bisa diatur. Mau bilang apa lagi. Namanya juga zaman canggih," tutupnya.
medcom.id, Jakarta: Beberapa pangkalan ojek lokal mengalami penurunan jumlah penumpang sejak kehadiran Go-Jek. Salah satunya pangkalan ojek lokal di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Pusat.
Salah seorang ojek lokal, Alur, 27, mengakui penurunan jumlah penumpang itu terasa pada dirinya. Pada dasarnya, ia menilai keberadaan Go-jek itu baik. Namun tetap saja, ia harus menanggung resiko soal pendapatan.
"Ada Go-jek bagus. Tapi, imbasnya kena ke kita. Berkurang pendapatannya. Memang enggak banyak sih yang berkurang, tapi kan lumayan," kata Alur, kepada Metrotvnews.com di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Pusat, Jumat (12/6/2015).
Dikatakan Alur, biasanya pelangganya merupakan mahasiswa. Setiap jam pulang kampus, akan selalu ada mahasiswa yang lewat pangkalannya dan meminta jasanya.
"Biasanya di dalam pada naik ojek kita. Tapi mungkin karena mahasiswa udah jadi pake gadget, jadi di ambil deh sama Go-jek semua," tuturnya.
Meski demikian, dia mengaku tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Dia hanya melihat fenomena Go-jek hanyalah sebagai perkembangan zaman yang tak terelakkan.
"Saya enggak masalahin namanya rejeki enggak bisa diatur. Mau bilang apa lagi. Namanya juga zaman canggih," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
