Jakarta: Pemprov DKI Jakarta berencana menambah vaksin difteri. Sebab 1,2 juta Vaksin difteri yang disediakan Pemprov DKI Jakarta dianggap kurang.
Sebanyak 1,2 juta vaksin tersebut hanya diperuntukkan bagi warga berusia 0-19 tahun. Sementara, penderita difteri ada yang berusia lebih dari 19 tahun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno berencana menambah vaksin difteri sekitar 20 hingga 30 persen. Vaksin tersebut akan diberikan pada warga berusia 19 tahun ke atas.
"Kita siapkan anggarannya. Kita pastikan juga yang untuk dewasa yang di atas 19 tahun. Sekarang kita mulai melihat kasus yang di atas usia 19 tahun," kata Sandi di Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 27 Desember 2017.
Baca: Terserang Difteri Mahasiswi UIN Ciputat Meninggal
Sandi memastikan anggaran yang disediakan Pemprov cukup untuk memberikan vaksin difteri. "Yang tahap pertama sudah tercukupi dari anggaran kita. Jadi kita pastikan Pemprov tanggal untuk menyediakan anggaran," ungkapnya.
Baca: Anies Minta Imunisasi Difteri Dimasifkan
Jumlah kasus difteri di Jakarta meningkat menjadi 57 kasus. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 17 orang.
Baru-baru ini seorang Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Aufatul Khuzzah, 19, meninggal akibat terserang penyakit difteri. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ini meninggal setelah dua bulan terjangkit penyakit tersebut.
Jakarta: Pemprov DKI Jakarta berencana menambah vaksin difteri. Sebab 1,2 juta Vaksin difteri yang disediakan Pemprov DKI Jakarta dianggap kurang.
Sebanyak 1,2 juta vaksin tersebut hanya diperuntukkan bagi warga berusia 0-19 tahun. Sementara, penderita difteri ada yang berusia lebih dari 19 tahun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno berencana menambah vaksin difteri sekitar 20 hingga 30 persen. Vaksin tersebut akan diberikan pada warga berusia 19 tahun ke atas.
"Kita siapkan anggarannya. Kita pastikan juga yang untuk dewasa yang di atas 19 tahun. Sekarang kita mulai melihat kasus yang di atas usia 19 tahun," kata Sandi di Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 27 Desember 2017.
Baca: Terserang Difteri Mahasiswi UIN Ciputat Meninggal
Sandi memastikan anggaran yang disediakan Pemprov cukup untuk memberikan vaksin difteri. "Yang tahap pertama sudah tercukupi dari anggaran kita. Jadi kita pastikan Pemprov tanggal untuk menyediakan anggaran," ungkapnya.
Baca: Anies Minta Imunisasi Difteri Dimasifkan
Jumlah kasus difteri di Jakarta meningkat menjadi 57 kasus. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 17 orang.
Baru-baru ini seorang Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Aufatul Khuzzah, 19, meninggal akibat terserang penyakit difteri. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ini meninggal setelah dua bulan terjangkit penyakit tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
