medcom.id, Jakarta: Ayep Kurnia, 52, tak sabar menunggu momen bahagia saat anaknya yang mendaftar CPNS di Pemprov DKI Jakarta diumumkan hari ini. Pria asal Sukabumi itu sengaja datang ke Jakarta untuk mengantar anaknya, Deden Lingga Perkasa melihat hasil tes.
Namun nasib berkata lain. Ayep terkena serangan jantung kala menunggu pengumuman tes CPNS DKI Jakarta. Seketika dia terjatuh di lobi lantai dua Blok G, Balai Kota DKI Jakarta.
Pukul 16.50 wib anggota Pengamanan Dalam (Pamdal) yang melihat Ayep terjatuh, langsung membawa dirinya ke Unit Gawat Darurat (UGD). Sayang, nyawa Ayep tak bisa diselamatkan.
"Keterangan dari anaknya memang punya riwayat penyakit jantung. Dua tahun lalu sudah pernah kambuh namun tidak dioperasi," jelas Ipda Sadiyono yang bertugas di Polsek Gambir di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2014).
"Memang kedatangan hanya mengantar saja ke sini. Kata Anaknya sebelumnya sudah dilarang ikut tetapi tetap memaksa ikut," tambah Sadiyono.
Sementara Deden, seolah tak percaya ayahnya pergi begitu cepat. Deden tampak sedih sambil menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
Saat ini jenazah Ayep sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk keperluan visum.
Sekitar pukul 17.20 wib, Sekda DKI Saefullah melayat jenazah Ayep. Dia memberikan uang santunan sebesar Rp1 juta. Saefullah juga menanggung biaya transportasi jenazah Ayep sampai tiba di Sukabumi.
medcom.id, Jakarta: Ayep Kurnia, 52, tak sabar menunggu momen bahagia saat anaknya yang mendaftar CPNS di Pemprov DKI Jakarta diumumkan hari ini. Pria asal Sukabumi itu sengaja datang ke Jakarta untuk mengantar anaknya, Deden Lingga Perkasa melihat hasil tes.
Namun nasib berkata lain. Ayep terkena serangan jantung kala menunggu pengumuman tes CPNS DKI Jakarta. Seketika dia terjatuh di lobi lantai dua Blok G, Balai Kota DKI Jakarta.
Pukul 16.50 wib anggota Pengamanan Dalam (Pamdal) yang melihat Ayep terjatuh, langsung membawa dirinya ke Unit Gawat Darurat (UGD). Sayang, nyawa Ayep tak bisa diselamatkan.
"Keterangan dari anaknya memang punya riwayat penyakit jantung. Dua tahun lalu sudah pernah kambuh namun tidak dioperasi," jelas Ipda Sadiyono yang bertugas di Polsek Gambir di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2014).
"Memang kedatangan hanya mengantar saja ke sini. Kata Anaknya sebelumnya sudah dilarang ikut tetapi tetap memaksa ikut," tambah Sadiyono.
Sementara Deden, seolah tak percaya ayahnya pergi begitu cepat. Deden tampak sedih sambil menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
Saat ini jenazah Ayep sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk keperluan visum.
Sekitar pukul 17.20 wib, Sekda DKI Saefullah melayat jenazah Ayep. Dia memberikan uang santunan sebesar Rp1 juta. Saefullah juga menanggung biaya transportasi jenazah Ayep sampai tiba di Sukabumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
