Pembangunan Sistem Saringan Sampah Badan Air Memperhatikan Amdal
Theofilus Ifan Sucipto • 26 September 2022 11:13
Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengeklaim pembangunan sistem saringan sampah badan air sudah dikaji dengan matang. Mereka memperhatikan aspek dan dampak terhadap lingkungan.
“Pembangunan saringan ini tidak akan menimbulkan gangguan signifikan terhadap amdal (analisis dampak lingkungan), mobilisasi alat berat, maupun pola aliran jika banjir,” kata Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin, 26 September 2022.
Asep mengatakan pembangunan sistem saringan sampah badan air tidak mengurangi penampang basah Kali Ciliwung. Sehingga, kapasitas kali tidak ada yang berkurang dengan adanya kegiatan tersebut.
“Sistem saringan sampah juga digunakan untuk membuat aliran kali baru berupa Kali Gedong di salah satu sisi sungai, supaya proses pengambilan sampah tidak menghambat aliran air sungai utama,” ujar dia.
Asep mengatakan skema tersebut adalah hasil rekomendasi teknis (rekomtek) Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Mereka adalah instansi yang berwenang memberikan rekomendasi teknik terhadap pembangunan ataupun pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di sepanjang Kali Ciliwung dan Cisadane.
“Kami juga membuat lokasi mobilisasi armada pengangkut sampah agar mengurangi penumpukan armada di jalan utama,” jelas dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta segera memiliki sistem saringan sampah badan air. Fasilitas teranyar itu guna menanggulangi masalah sampah dan banjir secara bersamaan.
“Ini adalah proyek pertama kali dan bahkan pertama kali di Indonesia ada penyaringan seperti ini. Kita lihat nanti seberapa efektif,” kata Anies di lokasi serupa.
Pembangunan Sistem Saringan Sampah Badan Air Jakarta ditargetkan secara bertahap selesai pada Desember 2022. Sehingga dapat mulai beroperasi pada Januari 2023.
Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengeklaim pembangunan sistem saringan sampah badan air sudah dikaji dengan matang. Mereka memperhatikan aspek dan dampak terhadap lingkungan.
“Pembangunan saringan ini tidak akan menimbulkan gangguan signifikan terhadap amdal (analisis dampak lingkungan), mobilisasi alat berat, maupun pola aliran jika banjir,” kata Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin, 26 September 2022.
Asep mengatakan pembangunan sistem saringan sampah badan air tidak mengurangi penampang basah Kali Ciliwung. Sehingga, kapasitas kali tidak ada yang berkurang dengan adanya kegiatan tersebut.
“Sistem saringan sampah juga digunakan untuk membuat aliran kali baru berupa Kali Gedong di salah satu sisi sungai, supaya proses pengambilan sampah tidak menghambat aliran air sungai utama,” ujar dia.
Asep mengatakan skema tersebut adalah hasil rekomendasi teknis (rekomtek) Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Mereka adalah instansi yang berwenang memberikan rekomendasi teknik terhadap pembangunan ataupun pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di sepanjang Kali Ciliwung dan Cisadane.
“Kami juga membuat lokasi mobilisasi armada pengangkut sampah agar mengurangi penumpukan armada di jalan utama,” jelas dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta segera memiliki sistem saringan sampah badan air. Fasilitas teranyar itu guna menanggulangi masalah sampah dan banjir secara bersamaan.
“Ini adalah proyek pertama kali dan bahkan pertama kali di Indonesia ada penyaringan seperti ini. Kita lihat nanti seberapa efektif,” kata Anies di lokasi serupa.
Pembangunan Sistem Saringan Sampah Badan Air Jakarta ditargetkan secara bertahap selesai pada Desember 2022. Sehingga dapat mulai beroperasi pada Januari 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
