Beralas Koran, Jemaat Gelar Ibadah Terakhir di GBI Kalijodo

medcom.id, Jakarta: Hari ini merupakan hari terakhir beribadah bagi Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kepanduan Dua, Kalijodo, Jakarta Utara. Pasalnya, berdasarkan SP3 Walikota Jakarta Utara, semua bangunan yang berdiri di atas tanah wilayah Kalijodo harus dikosongkan untuk dibongkar pemerintah yang akan dilaksanakan pada esok hari. Pantauan Metrotvnews.com, sebanyak 40-50 orang jemaat GBI Kepanduan Dua hanya diterangi dengan beberapa lilin sebagai penerangan. Kursi plastik yang biasa digunakan untuk beribadah pun sudah diangkut oleh pihak GBI, sehingga jemaat hanya beralaskan koran. Namun begitu, pengeras suara masih bisa digunakan untuk beribadah. Termasuk juga cajon atau drum kayu dan gitar akustik untuk menyanyikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Gembala Sidang atau Pemimpin Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kepanduan Dua Timotheus Sutomo mengaku pasrah terhadap pembongkaran gereja yang telah berdiri selama 48 tahun tersebut. Meski demikian dia meminta agar pemerintah memberi tempat yang layak untuk beribadah para jemaat. "Sesuai dengan firman Tuhan yang kami anut bahwa pemerintahan itu adalah wakil dari Tuhan dan kami harus tunduk dan kita tidak ada perlawanan, mengikuti peraturan pemerintah. Mungkin kita minta kemurahan atau kebijaksaan, tapi kami pada dasarnya mengikuti arahan dari pemerintah," ujr Timotheus usai ibadah mingguan GBI Kepanduan Dua, Kalijodo, Jakarta Utaran Minggu (28/2/2016). Anggota jemaat GBI, Ayu (25), juga mengaku sedih meninggalkan tempat ibadah yang sudah dilakukannya sejak kecil. Jika dibongkar, dia meminta agar pemerintah untuk membangun gereja baru untuk jemaat GBI Kepanduan Dua. "Saya harap pemerintah mendengar karena sesuai firman-Nya pemerintah adalah wakil dari Tuhan. Pemerintah harus bangun gereja baru untuk kami," tegas Ayu.