medcom.id, Jakarta: Ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut DPRD 'maling' anggaran APBD menyinggung anggota dewan. Ahok dinilai telah menyebarkan opini sesat.
Wakil Ketua fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta, Achmad Nawawi menilai Ahok lihai membangun opini publik untuk menjatuhkan citra anggota dewan dengan berulang kali mengatakan siap dipecat jika dana siluman Rp 12,1 triliun masuk ke APBD DKI 2015.
"Sebagai anggota dewan saya merasa dipojokkan, anggota dewan seperti maling, merampok, broker dan lain sebagainya, bahkan kalimat itu berulang-ulang sampai sekarang 'saya siap mundur-saya siap mundur, siap dipecat, yang penting angka 12,1 triliun tidak masuk' itu menyesatkan betul, sangat menyesatkan masyarakat," kata Nawawi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015)
Nawawi menduga isu itu sengaja digulirkan Ahok untuk membangun pencitraan. Sebab, dengan modal ketenaran, opini Ahok dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat.
"Betulkah dana siluman itu datanganya dari dewan, atau jangan-jangan dana siluman itu justru datang dari pemerintah DKI, kenapa? Karena bahan APBD yang dikirim ke Kemendagri bukan APBD hasil bahasan bersama. Kalau itu yang terjadi, berarti dana siluman dari eksekutif, bukan dari dewan. Tapi Ahok ngomong kemana-mana, sampai rakyat terpengaruh seolah-olah dewan kumpulan para koruptor," ujarnya.
Dia mengaku siap kembali melakukan mediasi dengan Ahok. Dia tak ingin, program-program Pemprov untuk masyarakat DKI terhambat. "Anggota dewan dan Pemprov satu tujuan. Kami bekerja untuk rakyat," katanya.
medcom.id, Jakarta: Ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut DPRD 'maling' anggaran APBD menyinggung anggota dewan. Ahok dinilai telah menyebarkan opini sesat.
Wakil Ketua fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta, Achmad Nawawi menilai Ahok lihai membangun opini publik untuk menjatuhkan citra anggota dewan dengan berulang kali mengatakan siap dipecat jika dana siluman Rp 12,1 triliun masuk ke APBD DKI 2015.
"Sebagai anggota dewan saya merasa dipojokkan, anggota dewan seperti maling, merampok, broker dan lain sebagainya, bahkan kalimat itu berulang-ulang sampai sekarang 'saya siap mundur-saya siap mundur, siap dipecat, yang penting angka 12,1 triliun tidak masuk' itu menyesatkan betul, sangat menyesatkan masyarakat," kata Nawawi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015)
Nawawi menduga isu itu sengaja digulirkan Ahok untuk membangun pencitraan. Sebab, dengan modal ketenaran, opini Ahok dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat.
"Betulkah dana siluman itu datanganya dari dewan, atau jangan-jangan dana siluman itu justru datang dari pemerintah DKI, kenapa? Karena bahan APBD yang dikirim ke Kemendagri bukan APBD hasil bahasan bersama. Kalau itu yang terjadi, berarti dana siluman dari eksekutif, bukan dari dewan. Tapi Ahok
ngomong kemana-mana, sampai rakyat terpengaruh seolah-olah dewan kumpulan para koruptor," ujarnya.
Dia mengaku siap kembali melakukan mediasi dengan Ahok. Dia tak ingin, program-program Pemprov untuk masyarakat DKI terhambat. "Anggota dewan dan Pemprov satu tujuan. Kami bekerja untuk rakyat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
