medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai harus memperbaiki proses perencanaan anggaran. Sebab, penyusunan APBD yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih bermasalah. Selain itu proses administrasi penganggaran berjalan lamban.
“Tahun lalu, Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) hampir mencapai Rp30 Triliun. Itu menunjukan penyusunan APBD di Jakarta tidak matang. Berarti proses perencanaan pembangunan masih ada persoalan," kata Pengamat Perkotaan, Yayat Supriyatna, Minggu (1/2/2015).
Menurutnya proses administrasi penganggaran berjalan lamban. Sebab kota lain sudah menjalankan programnya. "Proses administrasi penganggaran seharusnya selesai sejak Bulan November tahun lalu. Kota lain sekarang sudah berjalan, Bogor sudah jalan, masalh DKI selalu mengulang dan mengulang," ujarnya.
Yayat menilai, anggaran besar yang dimiliki DKI tidak menjamin masalah yang ada di Ibu Kota akan selesai, selama perncanaan dan pelaksanaan tidak diperbaiki. "RPJM (rencana pembangunan jangka menengah) jangan sampai jadi rencana pembangunan janji melulu. Menurut saya yang harus diperbaiki perencanaan diawal," kata Yayat.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai harus memperbaiki proses perencanaan anggaran. Sebab, penyusunan APBD yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih bermasalah. Selain itu proses administrasi penganggaran berjalan lamban.
“Tahun lalu, Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) hampir mencapai Rp30 Triliun. Itu menunjukan penyusunan APBD di Jakarta tidak matang. Berarti proses perencanaan pembangunan masih ada persoalan," kata Pengamat Perkotaan, Yayat Supriyatna, Minggu (1/2/2015).
Menurutnya proses administrasi penganggaran berjalan lamban. Sebab kota lain sudah menjalankan programnya. "Proses administrasi penganggaran seharusnya selesai sejak Bulan November tahun lalu. Kota lain sekarang sudah berjalan, Bogor sudah jalan, masalh DKI selalu mengulang dan mengulang," ujarnya.
Yayat menilai, anggaran besar yang dimiliki DKI tidak menjamin masalah yang ada di Ibu Kota akan selesai, selama perncanaan dan pelaksanaan tidak diperbaiki. "RPJM (rencana pembangunan jangka menengah) jangan sampai jadi rencana pembangunan janji melulu. Menurut saya yang harus diperbaiki perencanaan diawal," kata Yayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
