Didorong Disinfeksi, Satgas Minta Perkantoran DKI Ditutup Sementara

Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta perkantoran di DKI Jakarta ditutup sementara. Pengelola perkantoran harus melakukan penyemprotan disinfektan.  "Mohon untuk ditindaklanjuti dengan penutupan sementara operasional kantor," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Selasa, 27 April 2021. Penyemprotan disinfektan terkait klaster covid-19 perkantoran di Jakarta yang terus bertambah. Selain itu, Wiku meminta perusahaan melakukan pelacakan dan pengecekan. Tujuannya, agar penyebaran virus tidak meluas.  "Lalu, optimalisasi Satgas Covid-19 internal. Bila tidak ada, maka segera dibentuk dan bila sudah ada maka lakukan evaluasi terkait kinerjanya," jelas Wiku.  Baca: Kasus Covid-19 Klaster Perkantoran Meningkat, Bukti Kaum Terdidik Abai Prokes Dia mengingatkan kapasitas kantor saat pandemi. Maksimal, fasilitas kerja diisi 50 persen dari total karyawan. Mereka yang bekerja di kantor wajib mematuhi protokol kesehatan. "Mohon pemerintah daerah setempat segera memuat instruksi ini ke dalam peraturan daerah sebagai dasar penegakan kebijakan yang jelas," ujar Wiku.  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat kasus positif covid-19 klaster perkantoran kembali meningkat. Informasi itu diunggah akun resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, @dkijakarta di Instagram, Sabtu, 24 April 2021. Dijelaskan pada periode 12-18 April 2021, ada 425 kasus positif yang ditemukan di 177 perkantoran. Jumlah tersebut meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan periode 5-11 April 2021, yakni 157 kasus dari 78 perkantoran.