Jakarta: Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar uji coba makan bergizi gratis bagi siswa. Kali ini porsi makanan menjadi sorotan.
Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, porsi makanan harus disesuaikan dengan usia anak sekolah. Porsi nasi SMP harus lebih bayak dari siswa SD.
Selain itu, khusus untuk siswa kelas 1 dan 2 SD, serta Taman Kanak-Kanak (TK) harus dicarikan menu yang mereka sukai, sehingga makanan tersebut bisa dihabiskan.
"Rata-rata siswa suka menunya dan habis. Tetapi yang menjadi perhatian kami adalah siswa kelas 1 dan 2 SD, juga TK, harus dicarikan menu yang disukai mereka. Makanannya harus habis," kata Heru saat uji coba makan bergizi gratis bersama Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman di SDN Manggarai 03 dan SMPN 03 Jakarta, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Pemprov DKI Jakarta bersama Perumda Dharma Jaya sedang mencari pola yang tepat untuk pelaksanaan uji coba makan gratis.
"Kita sedang mencari pola yang cepat sehingga bila nanti ini dilaksanakan serentak se-jakarta khusus SD dulu. Polanya bagaimana, sehingga makanan sampai ditempat tetap terjaga kalori gizinya," katanya.
Dirut Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, kontribusi CSR perusahaan dalam program MBG hari ini adalah menyediakan paket makanan untuk siswa di SMPN Manggarai 03, Jakarta Selatan.
"Perumda Dharma Jaya sebagai BUMD DKI yang bergerak di bidang pangan, khususnya protein hewani menyambut positif dengan pelaksanaan program ini. Hal ini sejalan dengan keinginan kami untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat Jakarta,” kata Raditya.
Pemprov DKI telah melakukan uji coba lima kali. Di Kompleks Cideng 07, Jakarta Pusat pada 19 Agustus 2024. Kemudian uji coba kedua digelar di SDN 03 Rawa Badak Utara, Jakarta Utara pada 23 Agustus 2024; ketiga di SDN Cipayung 04, Jakarta Timur pada 26 Agustus 2024 dan keempat di SDN Gunung 01, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 3 September 2024.
Jakarta: Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar uji coba makan bergizi gratis bagi siswa. Kali ini porsi makanan menjadi sorotan.
Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, porsi makanan harus disesuaikan dengan usia anak sekolah. Porsi nasi SMP harus lebih bayak dari siswa SD.
Selain itu, khusus untuk siswa kelas 1 dan 2 SD, serta Taman Kanak-Kanak (TK) harus dicarikan menu yang mereka sukai, sehingga makanan tersebut bisa dihabiskan.
"Rata-rata siswa suka menunya dan habis. Tetapi yang menjadi perhatian kami adalah siswa kelas 1 dan 2 SD, juga TK, harus dicarikan menu yang disukai mereka. Makanannya harus habis," kata Heru saat uji coba makan bergizi gratis bersama Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman di SDN Manggarai 03 dan SMPN 03 Jakarta, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Pemprov DKI Jakarta bersama Perumda Dharma Jaya sedang mencari pola yang tepat untuk pelaksanaan uji coba makan gratis.
"Kita sedang mencari pola yang cepat sehingga bila nanti ini dilaksanakan serentak se-jakarta khusus SD dulu. Polanya bagaimana, sehingga makanan sampai ditempat tetap terjaga kalori gizinya," katanya.
Dirut Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, kontribusi CSR perusahaan dalam program MBG hari ini adalah menyediakan paket makanan untuk siswa di SMPN Manggarai 03, Jakarta Selatan.
"Perumda Dharma Jaya sebagai BUMD DKI yang bergerak di bidang pangan, khususnya protein hewani menyambut positif dengan pelaksanaan program ini. Hal ini sejalan dengan keinginan kami untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat Jakarta,” kata Raditya.
Pemprov DKI telah melakukan uji coba lima kali. Di Kompleks Cideng 07, Jakarta Pusat pada 19 Agustus 2024. Kemudian uji coba kedua digelar di SDN 03 Rawa Badak Utara, Jakarta Utara pada 23 Agustus 2024; ketiga di SDN Cipayung 04, Jakarta Timur pada 26 Agustus 2024 dan keempat di SDN Gunung 01, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 3 September 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
