medcom.id, Jakarta: Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menampik tudingan pembongkaran permukiman liar di Kepanduan 1, Pejagalan, mendadak. Rustam mengklaim sudah sering memberi peringatan kepada warga agar mengosongkan kolong tol.
"Tidak mendadak, warga juga sudah tahu kalau mereka melanggar. Di kolong tol tidak boleh ada permukiman," ungkap Rustam di Jalan Kepanduan 1, Pejagalan, Jakarta Utara, Rabu (1/3/2016).
Rustam mengatakan, mekanisme penertiban memang berbeda dengan di Kalijodo. Sebab, lingkungan di kolong tol, kata Rustam, tidak jelas.
"Protapnya juga beda. Ini kan bukan wilayah yang jelas. Kalau Kalijodo kan memang lingkungan ada RT/RW-nya juga," beber Rustam.
Sebelumnya, warga Kepanduan 1 merasa pemberitahuan pembongkaran sangat mendadak. Warga pun mengaku tak pernah diajak diskusi jauh-jauh hari.
Senin 29 Februari sore keluar surat edaran berisi seruan bagi warga di Kepanduan 1 buat mengosongkan rumah. Warga mengaku dapat surat itu sekitar pukul 17.00 WIB.
Surat ditandatangai Camat Penjaringan, Abdul Khalit. Isi surat dengan Nomor 09 Tahun 2016 itu setidaknya memuat tiga poin, antara lain:
1. Membongkar sendiri bangunan/gubuk liar, lapak-lapak, atau tempat usaha lainnya di bawah kolong tol Sediyatmo.
2. Apabila dalam waktu 1 x 24 jam sejak dikeluarkan seruan ini saudara tidak membongkar sendiri, maka akan dilakukan pembersihan/penataan/penertiban oleh tim terpadu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
3. Segala kerugian dari pelaksanaan pembersihan/penataan/penertiban, menjadi resiko dan tanggung jawab saudara.
medcom.id, Jakarta: Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menampik tudingan pembongkaran permukiman liar di Kepanduan 1, Pejagalan, mendadak. Rustam mengklaim sudah sering memberi peringatan kepada warga agar mengosongkan kolong tol.
"Tidak mendadak, warga juga sudah tahu kalau mereka melanggar. Di kolong tol tidak boleh ada permukiman," ungkap Rustam di Jalan Kepanduan 1, Pejagalan, Jakarta Utara, Rabu (1/3/2016).
Rustam mengatakan, mekanisme penertiban memang berbeda dengan di Kalijodo. Sebab, lingkungan di kolong tol, kata Rustam, tidak jelas.
"Protapnya juga beda. Ini kan bukan wilayah yang jelas. Kalau Kalijodo kan memang lingkungan ada RT/RW-nya juga," beber Rustam.
Sebelumnya, warga Kepanduan 1 merasa pemberitahuan pembongkaran sangat mendadak. Warga pun mengaku tak pernah diajak diskusi jauh-jauh hari.
Senin 29 Februari sore keluar surat edaran berisi seruan bagi warga di Kepanduan 1 buat mengosongkan rumah. Warga mengaku dapat surat itu sekitar pukul 17.00 WIB.
Surat ditandatangai Camat Penjaringan, Abdul Khalit. Isi surat dengan Nomor 09 Tahun 2016 itu setidaknya memuat tiga poin, antara lain:
1. Membongkar sendiri bangunan/gubuk liar, lapak-lapak, atau tempat usaha lainnya di bawah kolong tol Sediyatmo.
2. Apabila dalam waktu 1 x 24 jam sejak dikeluarkan seruan ini saudara tidak membongkar sendiri, maka akan dilakukan pembersihan/penataan/penertiban oleh tim terpadu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
3. Segala kerugian dari pelaksanaan pembersihan/penataan/penertiban, menjadi resiko dan tanggung jawab saudara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)
