medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bangga dengan sistem pendidikan di Ibu Kota. Dia bilang, angka anak putus sekolah di Jakarta sangat kecil ketimbang daerah lain yang masih membenahi sistem pendidikan.
"Kalau bicara angka pendidikan, kita lebih baik. Kita enggak kalah dengan Yogya," kata Ahok di Pulau Pramuka, Selasa (27/9/2016).
Ahok menerangkan, angka putus sekolah di Yogyakarta masih sekitar 14% dengan wajib sekolah 9 tahun. Sementara angka putus sekolah di DKI, yakni 0,4% dengan program wajib sekolah 10 tahun.
"Ini dibantu dengan program KJP (Kartu Jakarta Pintar), makanya terus berlanjut pendidikan. Belum lagi dengan program untuk anak kuliah Rp18 juta per tahun," jelas Ahok.
Namun, Ahok mengaku angkat tangan jika membandingkan mutu pendidik Jakarta dengan Yogya. Menurutnya, Yogya punya guru-guru yang dengan senang hati mendidik.
"Kalau bicara mutu guru, Jakarta kalah sama Yogya. Orang Yogya itu lebih punya hati untuk jadi guru. Kalau Anda mengatakan Jakarta pasti kalah sama Yogya, betul. Gurunya kalah, mentalnya. Tapi, kalau prestasi juaranya (Jakarta)," jelas Ahok.
Apablia ditinjau dari mutu sekolah, Ahok bilang, DKI punya banyak sekolah swasta yang baik. Tapi, mantan Bupati Belitung Timur ini tak menampik jika banyak terjadi kekacauan di pembenahan sekolah negeri di Ibu Kota.
"Banyak kontraktor abal-abal. Ini kan lagi kita sikat-sikatin nih," tandas Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bangga dengan sistem pendidikan di Ibu Kota. Dia bilang, angka anak putus sekolah di Jakarta sangat kecil ketimbang daerah lain yang masih membenahi sistem pendidikan.
"Kalau bicara angka pendidikan, kita lebih baik. Kita enggak kalah dengan Yogya," kata Ahok di Pulau Pramuka, Selasa (27/9/2016).
Ahok menerangkan, angka putus sekolah di Yogyakarta masih sekitar 14% dengan wajib sekolah 9 tahun. Sementara angka putus sekolah di DKI, yakni 0,4% dengan program wajib sekolah 10 tahun.
"Ini dibantu dengan program KJP (Kartu Jakarta Pintar), makanya terus berlanjut pendidikan. Belum lagi dengan program untuk anak kuliah Rp18 juta per tahun," jelas Ahok.
Namun, Ahok mengaku angkat tangan jika membandingkan mutu pendidik Jakarta dengan Yogya. Menurutnya, Yogya punya guru-guru yang dengan senang hati mendidik.
"Kalau bicara mutu guru, Jakarta kalah sama Yogya. Orang Yogya itu lebih punya hati untuk jadi guru. Kalau Anda mengatakan Jakarta pasti kalah sama Yogya, betul. Gurunya kalah, mentalnya. Tapi, kalau prestasi juaranya (Jakarta)," jelas Ahok.
Apablia ditinjau dari mutu sekolah, Ahok bilang, DKI punya banyak sekolah swasta yang baik. Tapi, mantan Bupati Belitung Timur ini tak menampik jika banyak terjadi kekacauan di pembenahan sekolah negeri di Ibu Kota.
"Banyak kontraktor abal-abal. Ini kan lagi kita sikat-sikatin nih," tandas Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
