medcom.id, Jakarta: Organisasi kepemudaan di Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Provinsi DKI Jakarta dinilai tidak produktif. Kegiatan hanya diisi aksi dan tidak memberikan efek yang masksimal kepada pemuda di Ibu Kota.
Ketua DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi DKI Jakarta Ihwanul Muslimin mengakui roda organisasi kepemudaan di Jakarta berjalan lambat. Pihaknya sudah berusaha mengkomunikasikan persoalan yang dihadapi kepada Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI.
“Kami kesulitan menjalankan karena tidak ada dukungan dari Pemprov DKI Jakarta. Kegiatan yang kami lakukan hanya aksi-aksi mandiri dari anggaran pribadi, tidak ada anggaran dari pemerintah. Tentu sangat terbatas," kata Ihwanul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/12/2015).
Ichwanul mengaku sudah mengadukan masalah anggaran kepemudaan ke Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan didisposisi ke Kesbangpol dan Disorda. Namun, kedua lembaga yang seharusnya menjadi pembina dan pengarah ternyata tidak peduli.
"Kami pernah lakukan pertemuan dengan Kesbangpol dan Disorda pada 3 Desember lalu. Namun tidak menghasilkan solusi," kata Ihwanul.
Ia mengungkapkan sejumlah organisasi kepemudaan sudah bertemu dengan Kepala Disorda DKI Firmansyah Wahid. Saat itu Firmansyah menyarankan KNPI melengkapi administrasi kelengkapan penggunaan Anggaran. “Saran itu langsung ditindaklanjuti, dengan mengadakan rapat dan akhirnya memenuhi syarat yang dimita Disorda,” ujarnya.
Wakil Ketua DPD KNPI DKI Jakarta Beni Wijaya mengaku kecewa Pemerintah DKI kurang proaktif memfasilitasi dan mencari solusi terkait masalah kepemudaan di Ibu Kota.
“Organisasi kepemudaan itu bertugas mendorong pemuda Ibu Kota produktif, berkarakter dan berdaya saing. Pemuda kerjanya jangan hanya nongkrong dan tawuran saja. Di sinilah organisasi kepemudaan itu bergerak," katanya.
medcom.id, Jakarta: Organisasi kepemudaan di Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Provinsi DKI Jakarta dinilai tidak produktif. Kegiatan hanya diisi aksi dan tidak memberikan efek yang masksimal kepada pemuda di Ibu Kota.
Ketua DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi DKI Jakarta Ihwanul Muslimin mengakui roda organisasi kepemudaan di Jakarta berjalan lambat. Pihaknya sudah berusaha mengkomunikasikan persoalan yang dihadapi kepada Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI.
“Kami kesulitan menjalankan karena tidak ada dukungan dari Pemprov DKI Jakarta. Kegiatan yang kami lakukan hanya aksi-aksi mandiri dari anggaran pribadi, tidak ada anggaran dari pemerintah. Tentu sangat terbatas," kata Ihwanul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/12/2015).
Ichwanul mengaku sudah mengadukan masalah anggaran kepemudaan ke Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan didisposisi ke Kesbangpol dan Disorda. Namun, kedua lembaga yang seharusnya menjadi pembina dan pengarah ternyata tidak peduli.
"Kami pernah lakukan pertemuan dengan Kesbangpol dan Disorda pada 3 Desember lalu. Namun tidak menghasilkan solusi," kata Ihwanul.
Ia mengungkapkan sejumlah organisasi kepemudaan sudah bertemu dengan Kepala Disorda DKI Firmansyah Wahid. Saat itu Firmansyah menyarankan KNPI melengkapi administrasi kelengkapan penggunaan Anggaran. “Saran itu langsung ditindaklanjuti, dengan mengadakan rapat dan akhirnya memenuhi syarat yang dimita Disorda,” ujarnya.
Wakil Ketua DPD KNPI DKI Jakarta Beni Wijaya mengaku kecewa Pemerintah DKI kurang proaktif memfasilitasi dan mencari solusi terkait masalah kepemudaan di Ibu Kota.
“Organisasi kepemudaan itu bertugas mendorong pemuda Ibu Kota produktif, berkarakter dan berdaya saing. Pemuda kerjanya jangan hanya nongkrong dan tawuran saja. Di sinilah organisasi kepemudaan itu bergerak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
