medcom.id, Jakarta: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengusulkan program ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) menjadi program nasional. Djarot menilai program RPTRA harus dicontoh daerah lain.
"Kami sudah ajukan ke pemerintah pusat," tegas Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 7 Juni 2017.
Djarot ingin RPTRA menjadi prasyarat bagi setiap daerah untuk membangun kota ramah anak dan perempuan. Jakarta bisa dijadikan role model bagi setiap daerah untuk membangun konsep serupa.
"Ini bisa diterapkan di kota-kota lain, sehingga bisa diangkat menjadi program nasional," ujar Djarot.
Di samping ingin memperluas peran RPTRA, Djarot juga bakal memastikan keberlanjutan RPTRA di Ibu Kota usai ia lengser. Ia ingin pemerintahan berikutnya tetap melanjutkan pembangunan RPTRA. Apalagi, tahun ini Pemprov DKI Jakarta sedang membangun 100 RPTRA menggunakan APBD.
"Kemarin saya tanya misalnya RPTRA dibutuhkan enggak sama masyarakat? Jawabannya dibutuhkan. Bagus enggak? Bagus. Maka RPTRA ini harus tetap dijalankan karena sudah terbangun ratusan RPTRA dan fungsinya harus sesuai dengan fungsi RPTRA ya," terang bekas Wali Kota Blitar itu.
Djarot akan menjabat hingga Oktober 2017. Setelah itu, tongkat kepemimpinan akan diserahkan kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pemenang Pilgub DKI 2017.
Selama kepemimpinan Djarot dan mantan mitra kerjanya Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, sudah banyak RPTRA yang dibangun di berbagai daerah. Masing-masing RPTRA telah difungsikan dan dimanfaatkan warga sekitar.
Salah satu RPTRA yang menarik perhatian ialah RPTRA Kalijodo. Lokasi yang awalnya digunakan sebagai tempat prostitusi itu disulap menjadi area bermain yang megah. RPTRA Kalijodo hampir tak pernah sepi pengunjung karena menyediakan berbagai fasilitas baik untuk bermain, menyalurkan hobi, maupun bersantai.
RPTRA juga menjadi lokasi interaksi antarwarga. Pembangunan RPTRA bakal terus dilaksanakan. Selain dengan dana APBD, RPTRA juga dibangun dengan dana corporate social responsibility (CSR).
medcom.id, Jakarta: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengusulkan program ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) menjadi program nasional. Djarot menilai program RPTRA harus dicontoh daerah lain.
"Kami sudah ajukan ke pemerintah pusat," tegas Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 7 Juni 2017.
Djarot ingin RPTRA menjadi prasyarat bagi setiap daerah untuk membangun kota ramah anak dan perempuan. Jakarta bisa dijadikan role model bagi setiap daerah untuk membangun konsep serupa.
"Ini bisa diterapkan di kota-kota lain, sehingga bisa diangkat menjadi program nasional," ujar Djarot.
Di samping ingin memperluas peran RPTRA, Djarot juga bakal memastikan keberlanjutan RPTRA di Ibu Kota usai ia lengser. Ia ingin pemerintahan berikutnya tetap melanjutkan pembangunan RPTRA. Apalagi, tahun ini Pemprov DKI Jakarta sedang membangun 100 RPTRA menggunakan APBD.
"Kemarin saya tanya misalnya RPTRA dibutuhkan enggak sama masyarakat? Jawabannya dibutuhkan. Bagus enggak? Bagus. Maka RPTRA ini harus tetap dijalankan karena sudah terbangun ratusan RPTRA dan fungsinya harus sesuai dengan fungsi RPTRA ya," terang bekas Wali Kota Blitar itu.
Djarot akan menjabat hingga Oktober 2017. Setelah itu, tongkat kepemimpinan akan diserahkan kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pemenang Pilgub DKI 2017.
Selama kepemimpinan Djarot dan mantan mitra kerjanya Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, sudah banyak RPTRA yang dibangun di berbagai daerah. Masing-masing RPTRA telah difungsikan dan dimanfaatkan warga sekitar.
Salah satu RPTRA yang menarik perhatian ialah RPTRA Kalijodo. Lokasi yang awalnya digunakan sebagai tempat prostitusi itu disulap menjadi area bermain yang megah. RPTRA Kalijodo hampir tak pernah sepi pengunjung karena menyediakan berbagai fasilitas baik untuk bermain, menyalurkan hobi, maupun bersantai.
RPTRA juga menjadi lokasi interaksi antarwarga. Pembangunan RPTRA bakal terus dilaksanakan. Selain dengan dana APBD, RPTRA juga dibangun dengan dana corporate social responsibility (CSR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
